Aku menonton sebuah video di suatu sore. Video itu menampakkan seorang lelaki setengah baya, berambut keriting gondrong sebahu dan tidak berbaju. Ada darah berlepotan di lehernya. Lelaki itu tengah jadi bulan-bulanan beberapa lelaki yang sedang marah. Didorong kesana-kemari. Diseret kesana-kesini. Dua orang pria menggandengnya di sebelah kiri dan kanan. Pria-pria yang lain mengerubutinya bagai ayam mengerubuti makanana. Pria-pria yang lain (lagi) ada yang memukulinya, ada yang menjambak rambutnya.
Video itu di blur kan, terutama pada wajah pria yang tengah di jadikan bahan bulan-bulanan, tapi masih cukup kelihatan. Aku juga bisa melihat tatapan penuh amarah dari para lelaki yang sedang mengeroyok pria setengah baya yang kelihatan sudah lemah dan tak berdaya itu. Suara teriakannya pun terdengar jelas. Parau. memilukan. Menyedihkan. Dia memohon. Dia kesakitan.
Aku miris. Sungguh miris. Tidak tega melihatnya. Dadaku berdegup kencang, perutku mules (tak jelas, mules apa mual). Yang jelas, sangat tidak sedap menonton video itu. Apalagi mendengar teriakannya:
"Saya jangan dibunuh... saya jangan dibunuh...."
Tapi akhirnya dia tetap terbunuh. Walau sebelumnya dia sempat berlari ke sebuah gorong-gorong dengan membawa lukanya yang terus mengeluarkan darah, mencoba menyelamatkan hidupnya. Tapi beberapa peluru yang tiba-tiba bersarang di kepala dan perutnya menghentikan perjuangannya mempertahankan hidup.
Setelah dia tewas, mayatnya di letakkah di sebuah pertokoan yang sudah ditinggalkan. Orang-orang ngantri ingin masuk untuk melihat dan mem-foto mayatnya. Orang-orang menari merayakan kematiannya. Tragis, tragis.
Pria itu bernama Khadafi. Moammar Khadafi, sang mantan pemimpin Libya. Yang beberapa waktu lalu terang-terangan menentang AS di forum PBB, yang dengan berani mengoyak teks pidatonya didepan forum PBB disaksikan seluruh dunia. Dia tewas dengan tragis ditangan para tentara yang marah. Tidak diketahui, dari senapan siapa peluru itu berasal. Ada banyak orang disana. Dan semua bersenjata.
Gambar minjam dari sini |
Entah apa yang telah dia lakukan. Entah kesalahan apa yang telah dia perbuat. hingga dia diperlakukan seperti itu. Entah semarah apa orang-orang itu padanya. Aku tidak tau. Yang aku tau, aku sedih, trenyuh, ngilu, ngeri dan berbagai perasaan berkecamuk saat menonton video itu. Tidak terbayangkan jika pria tak berbaju itu adalah ayahku....
Tapi setiap orang akan menjumpai takdirnya masing-masing. Apa yang kau tanam itulah yang kau petik.
Begitu saja. Simple. Bukankah hidup ini adalah sebuah lingkaran sebab akibat? Tetapi (lagi) bukankah setiap orang berhak memperoleh keadilan? Kenapa dia tidak diadili saja dan dijatuhi hukuman? Bukankah itu lebih manusiawi dibanding membunuhnya beramai-ramai seperti itu? Sangat tidak eilekhan, bukan? (minjam istilah Om NH Trainer :D)
Sudahlah.... Abaikan saja pertanyaanku itu. Biarkan menguap sendiri dalam hatiku.
Apakah Temans ikut menonton video itu di Metro TV? Bagaimana perasaanmu saat menontonnya?
Menyempatkan diri membuat postingan melankolis di Senin pagi,
saat si Bos minta laporan cash flow..ihik..ihik...
Sori ya, Bos..
aku lihat video itu pas lagi nonton Anderson Cooper 360 di CNN mbak...
BalasHapusrasanya mual, campur aduk....
ngeri yang pasti.
kasihan
orang yang pernah sangat berkuasa di seantero negri, dengan harta berlimpah dimana mana, kok akhirnya seperti ini
aku jadi mikir lagi Mbak, lhaaa gimana kabarnya masjid yang didirikan Arifin Ilham ya
itu kan dibangun dengan uang bantuan dari Khadafi. namanya aja Masjid Moammar Khadafi....
semoga masjidnya tetep bermanfaat bagi orang orang di sekitarnya, juga bagi khadafi ya
Dija juga lihat Tante...
BalasHapusada orang yang pamerin pistol emas Khadafi tuh.
masih sempet2nya y mbak posting walau ada laporan yg hrs diselesaikan,,soo ada kata2 yg bijak di sini-->setiap orang akan menjumpai takdirnya masing-masing. Apa yang kau tanam itulah yang kau petik.
BalasHapusUHUUUY....
BalasHapusDijaaa...kita pertamax!!!!!
hihihii
Saya tidak menontonnya.
BalasHapusBeberapa Presiden matinya mengenaskan, didahului dengan dikejar-kejar bekas rakyatnya.
Makanya, biasa-biasa sajalah ketika berkuasa.
Tuhan memuliakan siapa saja yang dikehendakiNYA dan menghinakan siapa saja yang dikehendakiNYA pula.
Salam hangat dari Surabaya
aku gak mau liat videonya mbak, kasian ... apalagi selalu ada Fauzan di dekatku, gak mungkin nonton yg seperti itu.
BalasHapusEmang tragis ya, kepala negara akhirnya tewas dengan cara seperti itu ..
saya belum lihat videonya Kak, tapi beritanya sdah dimana²...entah apa yang mereka pikirkan dengan tindakan arogan mereka...
BalasHapus@ Elsa:
BalasHapusIya, El… Gimanaaaa gitu ya rasanya… Dulu, waktu dia dengan tegas menyatakan tidak akan mundur, aku benci banget. Orang udah nggak suka kok dia masih ngeyel, gitu lho…
Tapi ngeliat dia dikeroyok kemarin…duh…. Perasaanku kok jadi berbalik tak menentu ya…
Aku dengar, nama mesjid itu diganti, El.
Iya, semoga bermanfaat. Tuhan pasti menimbang dengan adil, bukan? :D
@ Baby Dija:
Iya Dija, Tante juga lihat yang itu…
Bagus ya pistolnya? Harganya berapaan ya? :D
@ Al-Kahfi:
Hehehe… ngeblog lebih asyik ketimbang nulis laporan..hihihi…*karyawan penghianat*
Itu kata-kata dari mana ya? Kok tiba-tiba terlintas aja di benakku. Sok wise banget ya akyu… Jadi malyu...
@ Elsa & Dija:
Horeeee….!! :D :D
@ Pakdhe Cholik:
Iya Pakdhe. Bener banget…. Semoga jadi pelajaran bagi siapa saja..
Terima kasih untuk kata-kata yang menyejukkan itu, Pakdhe :)
Salam hangat kembali dari Bintan buat Pakdhe sekeluarga.
@ Dey:
BalasHapusGak usah ditonton deh, Teh.. Apalagi kalo ada Fauzan. Ngeri ah...
@ Sofyan:
Entahlah, Sof. Yang jelas, ngeri liatnya. Aku sampai terbawa mimpi..hiks..hiks...
Aku belum liat kak Wi...mungkin karna tidak berminat dengan berita ini, Lihat Metro kalau ada yang menarik hati baru di tongkrongin kalau gak ada paling singgah di TV9 atau T7
BalasHapussaya tidak nonton bu,,
BalasHapusngikutin beritanya juga nggak,, paling sekedar tau aja, Oh sudah wafat, innalillahi, y sudah.. :D :D
Aku ga lihat Jeng..
BalasHapusmengenaskan..hihi
iya serem banget ngelihatnya,apakah mungkin ini akibat perbuatannya sebagai penguasa yang zholim terhadap rakyatnya?entahlah,love,peace and gaul.
BalasHapusAku ngga berani ngeliatnya...katanya mayatnya ditaroh di toko yg jual daging yachhh.....trs warganya pada foto sambil ketawa2....ya ampyun nasibnya tragis sekali yachh....gak tega nglihatnya....
BalasHapusNgga berani ngeliat mba, kalo ad aberita itu aku pindahin dulu, tatuuut, memang betul, kita hanya akan menuai yg kita tanam, dan hukum tersebut jg berlaku bagi mereka yg main hakin sendiri kan ya?
BalasHapus"Mana laporan cashflownya?" Kata si Bos
hihihi...kabuuur
Maklum kalo emosi sudah menguasai bisikan setan dianggap bisikan malaikat...
BalasHapusorang memang seringkali merasa dirinya benar
BalasHapustanpa mau tau apakah perbuatan dia juga bisa dibenarkan...
Cm bs jwb entahlah :)
BalasHapusMbak, liat itu sedih dan ga bisa ngomong
BalasHapusSemua itu memang sudah dibuat begitu oleh NATO, penduduknya yang merupakan warga negaranya sendiri dibuat membenci pemimpin nya. Dan upaya ini berhasil 100% setelah mereka belajar akan kegagalan dan membuat NATO tidak dipercaya dunia paska pemborbaddiran Irak.
BalasHapusSemoga mereka yang berbuat dan menjadi korban kebiadaban ini mendapat ganjaran yang setimpal atas perbuatan nya. Amien.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
tapi kayaknya apa yg dilakukan org-orang itu thdp mantan pemimpinannya ini sudah diluar batas manusiawi menurutku
BalasHapusMembaca cerita video itu dari Mbak Dewi, sebaiknya saya tak menonton videonya. Saya takut. Bukan takut melihat videonya tapi takut kesadisan para pembunuhnya menular meracuni pikiran saya nanti. Apapun kesalahan Khadafi semasa hidupnya dia tetap tidak pantas diperlakukan seperti itu.
BalasHapusHem, video tersadis yang pernah saya lihat adalah menyaksikan seorang manusia dibunuh secara hidup-hidup dengan cara disembelih sampai kepalanya lepas dari badannya. Kejadiannya terjadi di Gresik. Melihat itu saja saya menyesal karena ngeri dan sadis sekali.
koq keliatannya sadis yah.. duh untung gak ada tivi jadi nggak nonton. hehehe.. tapi kaloo boleh ngambil kesimpulan yang sama, dimana-mana diktator selalu berakhir tragis. bukan hanya ghadafi aja sih...
BalasHapushemm.. semoga bisa jadi pelajaran buat semuanya,
mbak maap lama nggak mampir disini.. lagi banyak kegiatan di dunia nyata :(
gak tega liatnya. ngeri...btw, iya ini lebih enak jadi gampang komentarnya. hehehe,tapi emang kamu pernah pake disqus ya? lupa aku.
BalasHapusKhadafi tertangkap di tempat yang salah, yakni Misrata, daerah yang dia bombardir
BalasHapuswajar bila rakyat Misrata sangat marah
bagimana ya?
BalasHapuskok jadi tak tega ya setelah membaca rangkaian kata-kata mbak Dewi.
pemimpin satu ini memang otoriter dalam berkuasa, namun dibalik semua itu tentu ada alasan kenapa dia bertindak seperti itu.
kalaupun dia mengakukan diri sebagai raja, sudah selayaknya mendapat penghormatan dari rakyatnya, apalagi dengan tindakan-tindakan luar biasa yang dilakukan Khadafi semasa hidup. Termasuk memerangi campur tangan USA dalam negerinya.
selamat jalan Khadafi.
@ IbuDini:
BalasHapusKalo aku sering nonton Metro sama TVOne sih…. Apalagi kalo ada berita2 yang nggak biasa kayak gini. Tapi kalo lagi berita ttg koruptor2, diskusi ttg hukum, aku malas nonton :D
@ Mabruri:
Baguslah, Mab… Kan belom cukup umur..hehehe…
@ Nchie:
Mengenaskan banget…
@ saryadinilan:
Mungkin juga, Mas. Wallahualam...
@ Nia:
Iya, ketawa-ketawa dan nari-nari. Kasihan…
Aku mikir, gimana perasaan anak-anak nya saat nonton itu ya? :(
@ Orin:
Betul. Yang melakukan kekejian itu juga belum tentu nasibnya nanti. Mungkin lebih buruk. Who knows? Bukankah urusan mengakhiri hidup seseorang adalah hak veto sang Pencipta-nya? Dan bukankah Dia yang lebih berhak menghukum setiap kesalahan?
Hehehe… si Bos masih di S’pore, laporannya via email ae. Marahnya juga via email. Jadi nggak gitu kerasa, Rin…hihi…
@ Rawin:
Nah, tu dia. Pinterrrrr…. Kayak merasa lebih bener dari orang lain dan merasa berhak penuh menghakimi seseorang.
@ Tarry:
Jawaban untuk pertanyaan yang mana, Tar? :D
@ Obrolan Blogger:
Iya, sedih. Itu mah hukum rimba……
@ Sugeng:
BalasHapusIya, semacam konspirasi tingkat tinggi gitu ya, Pak?
Bukankah semua pemimpin yang berani menentang AS dan sekutunya selalu mengalami nasib tragis?
Amiinnn…
@ Ladyonthemirror:
Bener, Mbak. Nggak manusiawi banget. Kalaupun Khadafi telah berbuat jahat atau apa, kenapa tidak diadili aja dengan baik. Kalau orang jahat, masak kita harus ikutan jahat? Ini mah barbar banget. Kayak jaman jahiliah aja.
@ Mas Joko:
Setuju, Mas. Menghukum seseorang tanpa proses pengadilan kayaknya nggak banget deh. Kita kan manusia yang beradab (katanya sih…)
Wadduuuh… itu video tentang apa tuh, Mas? Siapa yang membunuh sekeji itu? Astaga!
@ Gaphe:
Nggak punya tipi? Sama dooongg… Aku kemarin numpang nonton di pos ronda..hehehe…
Pelajaran yang berharga banget.
Sama-sama, Phe. Akhir-akhir ini aku juga jarang BW. Pissss ah....
@ Mba Fanny:
Hehe…pernah. Tapi Cuma beberapa hari. Jumlah komentar langsung drop. Balik lagi deh ke asal…
@ R10:
Lah, dia kan dihabisi di kampung halamannya sendiri yaitu di Sirte. Barulah kemudian jenazahnya di bawa ke Misrata untuk dipamerkan. Begitu kalo nggak salah.
Marah emang wajar, Mas. Tapi menyiksa seorang yang sudah menyerah dan tidak berdaya adalah pengecut, menurut aku sih…
@Pardicukup:
Hehehe… kok ikut-ikutan, toh… perasaan kita kan nggak sama (halah..)
Buat aku sih, semua orang ada sisi negatif dan positif nya. Begitu juga dengan Khadafi. Mungkin dia pernah berbuat salah, tapi apa iya nggak ada sisi baiknya?
Trus kalaupun dia telah salah, bukankah dia punya hak untuk diadili dengan benar? Dan apa hak orang-orang itu mengakhiri hidup seorang Khadafi dengan cara barbar begitu?
Bagiku, setiap amal baik dan buruk seseorang sudah disiapkan balasannya oleh Yang Maha Adil, kenapa kita mesti repot membalas kejahatan dengan kejahatan? Itu hanya menghinakan diri kita sendiri. Apakah kita emang lebih baik dari yang kita caci maki itu?
Loh, kok jadi semangat begini sih………….
dia memang diktator, tapi perlakuannya itu saya rasa berlebihan. :(
BalasHapusdaku bolak balik kesini gak bisa komen mbak, maaf ya baru bisa sekarang
BalasHapus@ Nuel:
BalasHapusIya, harusnya nggak sampai se-barbar itu...
@ Lidya:
Kenapa Jeng? Gara-gara provider itu ya?
aku tidak lihat, tapi kupikir ada byk kejadian yang hampir mirip terjadi pada: pengemis/pembangkang/ atau apa sajalah yang tidak disukai pemerintah (penguasa). Kita tidak lihat saja videonya.
BalasHapusBelum lagi orang-orang yang hilang misterius pada pemerintahan yang dulu ... kita tidak tahu karena tidak ada yang memvideokannya. Atau para jendral yang mati di lubang buaya.... tidak ada videonya kan?
Kebetulan sebagai orang yang pernah berkuasa maka video pun bekerja ... ah... manusia kok menjadi binatang ya? Penguasa juga binatang, pelaku pembunuhan mantan penguasa juga jadi binatang. Dan nyawa manusia sama sekali tidak ada harganya.
Itu pun yang menyebabkan aku tidak mau menonton TV apalagi berita. Mending aku baca saja :)
dia di perlakukan seolah binatang..
BalasHapussemoga dia di terim adi sisinya...