Diantara Cinta 3 Pria

Sebenarnya sih, postingan ini kubuat untuk meramaikan GA 'Syukuran Rame-Rame', tapi nggak jadi tayang gegara internet di rumah tewas pada saat postingan ini tinggal edit dikit trus selangkah lagi klik 'publish'. Ditunggu sejam dua jam, nggak nyala juga. Baru dua hari kemudian inetnya normal lagi.. Menyebalkan sekali..

So, daripada postingan ini basi di kamar draft, mending kita ganti judul dan publish aja... Okeh? Cekidot..

Cintaku di Pantai Biru

Judulnya maksa ya? hihihi.. biarin... 

Aku paling seneng liat bapak-bapak yang deket sama anaknya. Nggak malu gendong anak, cekatan ganti popok anak, nyuapin anak makan, mandiin anak, motongin kukunya *iiihhh, suami gw banget deh ah*  Pokonya, buat aku, laki-laki yang seperti itu oowh..songguuuhh..sekseehhh..sekaleeehh... 

Tapi seperti Jeng Nchie, aku juga nggak punya foto berdua papakuh yg ganteng rupawan itu.  Beda banget sama Valeska yang punya ratusan foto sama papanya. Beruntunglah dikau, nak... 

Kisah Uda Samwan

Prakata: Aku pernah bercerita tentang Orang Minang yang Amnesia, merasa aneh dengan orang Minang/Padang yang lahir dan besar di kampung, lalu merantau sekitar 10-15 tahun ke Jakarta, mendadak nggak bisa diajak ngomong Minang. Kok aneh bin ajaib, gitu. 

Selama belasan tahun meninggalkan ranah minang, alhamdulillah aku tak pernah lupa dng bahasa ibuku itu, meski telah amat jarang kugunakan. Aku pernah digelari 'orang padang sombong yang nggak mau ngomong padang!' oleh para karyawan di tempat kerja. Tapi aku punya pembelaan untuk itu:

I Love Mimi

Sambil diiringi lagu Sule: Mimiii...ouh.., Mimiii..ouhh.., Mimiiiii... I love you! 
Ku tulislah postingan ini dimalam nan dingin bergerimis hanya uttukmu, Mimi..

Btw, komputer super canggih jaman orde lama milik Valeska sedang diopname, jadi akhir-akhir ini kami berdua harus rebutan notebook. Seringkali berakhir dengan kemenangan di tangan Vales. Namun hari ini, dikarenakan GA Mimi Radial udah jatuh tempo, aku bertekad untuk membuat Vales mengalah dan membiarkan aku bebas memakai notebook dengan leluasa *lirik Valeska yang lagi ngorok akibat dicekokin obat tidur sama emaknya*

Terkenang Kenangan Manis

Kenangan manis nan abadi dalam ingatanku pastilah masih saja ada sangkut pautnya dengan Rumah Putih yang sekarang sudah tak seberapa putih itu. Semenjak aku mulai mengenal dunia, aku telah tinggal di sana, membesar di sana dan punya ribuan kenangan manis di sana.

Rumah Putih itu berada disebuah desa, di pinggir jalan yang menghubungkan 2 kota kabupaten. Aku masih mengingat setiap detilnya, setiap inci rumah itu ada dalam kepalaku. Dan desa itu, sungguh akan tetap bersemayam dalam hatiku. 

Senandung Rindu bersama Ririe

Ketika menjelajah blog Ririe Khayan disebuah sore bergerimis *halagghhh..* aku terpaku memandang judul puisi ini:

Senandung Rindu..

Aku menduga, yang tertulis disana pastilah serupa bisikan hatiku yang sedang rindu. Aku rindu masa lalu,  rindu ayahku, rindu rumah putih ku, rindu pada masa indah dulu, ketika jiwa hanya diisi madu, saat hati tidak pernah merisaukan tagihan listrik dan kredit rumah *kehilangan fokus, as always.. :D* apalagi, aku membaca puisi itu seirama rinai hujan, maka terjadilah:

Pengalaman Pertama di Malam Pertama

Ada yang nyaris terlupa, giveaway-nya Jeng Una. Aku udah janji mau ikutan, aku pengen menceritakan pengalaman malam pertamaku..eitts..... Tapi karena deadline bulanan kerjaan kantor yang mengejarku siang dan malam, GA Una hampir saja terlewatkan. Bayangkan! Tinggal 2 hari lagi!! Panteslah aku merasa dikejar-kejar dosa, malam termimpi-mimpi Una, siang terbayang-bayang Una, di tembok dapur ada Una, di plafon kamar nangkring Una, untung Una nggak ikutan sampai ke tempat tidur. Kalau sampai itu terjadi, Papa Vales mau dikemanain, coba?