Kiamat sudah mendekat

Siang ini, sambil mendengarkan alunan suara Crisye dari speaker kecil disamping komputer, ditemani setumpuk kertas disamping kiri dan sebotol air mineral disamping kanan, aku ngelamun ditengah sunyinya kantor karena ditinggal warganya untuk mengisi perut.

"Akan datang hari, mulut dikunci
kata tak ada lagi...
Akan tiba masa, tak ada suara,
dari mulut kita...."

Chrisye masih mengalun.
Aku teringat siaran tipi kemarin, katanya kiamat bakal datang 3 tahun lagi. Beuh..! Ngerri nggak tu? Gimana coba, kalo emang kiamat udah dekat? Aku emang nggak yakin kiamat akan datang pada tahun 2012 seperti yang diramalkan orang-orang, soalnya Tuhan nggak pernah menyebut tahun kiamat dalam kitab-kitabnya. Tuhan bilang, itu rahasia gue 'kale...

Tapi, gimana kalau bencana besar-besaran (lebih besar dari yang sudah-sudah) layaknya kiamat kecil-kecilan bener-bener melanda dunia ini. Ribuan orang bakal dipanggil menghadap Nya, berpisah dengan semua orang yang dicintai, dengan internet yang membahagiakan ini, dengan blogger yang manis-manis. Nggak kebayang deh, pedih dan perihnya...

Trus, jika aku terkorban dalam bencana itu, dan tentu aku terpaksa berpisah dengan anakku yang imut-imut laksana ibunya itu. Anakku tinggal sendirian jika dia selamat. Mungkin orang yang menemukannya akan memperlakukan dia dengan baik. Mungkin juga tidak. Nauzubillah...
Doh, sedih nian.

Namun jikalau kehidupan ini memang sudah harus berakhir, apa yang bisa kita lakukan selain pasrah? Wong yang memiliki hidup adalah Tuhan. Jika DIA ingin mengambilnya kembali dari kita, tak ada yang bisa menolaknya kan?
Doh, ngeri nian...

(Bah, kenapa juga aku siang ini menghayal yang jelek-jelek ya?)

Tapi ya udahlah, toh sebelum kita lahir udah ditentukan berapa tahun jatah kita menghuni dunia fana ini, berapa jatah udara untuk kita hirup, berapa detik jam untuk kita lalui, semua sudah diatur oleh Nya, Yang Maha Mengatur.

So, apa yang harus dikhawatirkan? Toh semua yang ada pada kita sekarang, semua yang kita nikmati sekarang, hanya pinjaman. Bukan milik kita. Tinggal kita mempersiapkan diri menunggu saat itu tiba, berusaha hidup dijalur kanan (jangan jalur kiri), berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Berusaha memaafkan tetangga yang selalu menyetel tape keras-keras, padahal anak kita lagi bobo nyenyak, berusaha tidak memaki tetangga yang terkadang membuang sampah mereka ke pekarangan kita, berusaha memaafkan bos yang nggak menaikkan gaji (kayaknya setelah dipikir-pikir, ini nggak bisa dimaafkan deh...) Berusaha menjadi anak yang baik bagi ortu kita, menjadi istri/suami yang baik, menjadi menantu yang baik, menjadi orang tua yang baik buat anak-anak kita, berusaha menyisihkan waktu untuk mereka, hingga bila kita pergi nanti dari kehidupan ini, tinggallah kenangan yang baik dihati orang-orang terdekat tentang kita...

Mudah-mudahan kita bisa menyongsong ajal (bagaimanapun caranya datang), dengan hati bersih dan bekal yang cukup.

"Berkata tangan kita,
tentang apa yang dilakukannya...
berkata kaki kita,
kemana saja dia melangkah....
tidak tau kita, kapan waktunya....
.................."

Crisye masih bersenandung, kantor sudah mulai dipenuhi warga-warga bermuka cerah karena udah kenyang. Dan aku?
Sepertinya sekarang giliranku.
Selamat makan..... :)