Senin, 18 Oktober 2010

Cantik atau pintar?

Tadi, aku dan misua makan siang di pujasera. Lagi enak-enaknya rebutan ayam penyet, hujan turun sangat lebatnya, tapi kambing mengepit payung (eh, kalo nggak salah itu pelajaran membaca kelas 2 SD..hihihi..)
Para manusia-manusia dari berbagai bangsa terpaksa duduk pasrah di kursi masing-masing, memandang isi piring yang tinggal separuh.

Kesempatan langka ini ku manfaatkan untuk mengamati tingkah laku manusia-manusia (kebanyakan pria) yang berada disekitarku.

Sekumpulan pria duduk memenuhi meja disebelah kanan, menghembuskan asap rokok tak henti-henti, bikin pala puyeng dan mata berkunang-kunang. Mereka menggosip tentang pekerjaan, tentang atasan yang cerewet, tentang over time yang salah hitung. Mereka bicara dengan bahasa Melayu mirip bahasa Malaysia.

Di meja sebelah kiri, duduk sekumpulan pria-pria muda berseragam biru. Wajah mereka seperti wajah Indonesia, tapi ketika ngobrol dengan sesama temannya, aku tau mereka orang Philipina. Soalnya mereka ngobrol seperti orang menggerutu.

Agak jauh didepan ssebelah kiri, tiga bapak-bapak bermata sipit berseragam putih ngobrol seperti orang bicara dengan banyak makanan dimulutnya. Hmm. mereka pastilah orang Jepang.

Tengah asyik mengamati para pria dan ketika hujan makin menggila, seorang gadis masuk dan berjalan hati-hati melewati meja demi meja, menjaga agar high heel yang dipakai tidak mempermalukan dirinya andai saja terpeleset ditengah-tengah sekumpulan pria ini.

Dilihat dari penampilannya, gadis ini bukanlah orang pribumi. Paling dekat, pasti kampungnya di S'pore sana. Rambutnya basah panjang terurai, kulitnya putih, matanya sipit, bodynya bohay, bokongnya melengkung tinggi terbungkus celana hitam ketat, tapi alisnya...ngg bagiku agak aneh. Karena, itu bukan alis. Itu 'lukisan' alis. Sebab ketika melintas didepan mejaku, aku sempat lihat bulu alis yang asli tak lagi bertengger di atas kedua matanya. Hanya sebentuk garis melengkung dan terukir tidak sempurna karena terkikis air hujan dan mungkin tak sengaja terhapus tissue.

Aku memandang berkeliling, hampir semua mata tertuju padanya. Semua lelaki berhenti sejenak menggosip, memandang ke arah si gadis sambil mulut asyik mengunyah makanan atau menyedot asap rokok. Ada yang berbisik dengan sesama mereka. Entah apa yang mereka pikirkan tentang si gadis.

Tak lama, masuk seorang gadis manis memakai jilbab, berjalan anggun dan tenang melewati meja-meja. Selesai memesan minuman, dia duduk tak jauh dari mejaku. Para pria hanya melirik sekejap, tak peduli.

Seketika satu pertanyaan muncul melintas di kepalaku: kenapa para pria lebih menyukai sesuatu yang indah namun palsu dibanding sesuatu yang (walau) tak begitu indah namun asli?
Para pria kelihatan lebih menyukai cewek yang terlihat cantik meski berlumuran make up tebal daripada cewek yang terlihat pinter tapi tak pake make up. Jarang-jarang kan ada pria suka sama cewek jelek pintar. Ada juga suka ma cewek cantik tapi nggak pinter (nggak tega ngomong 'bodoh'). Pantes saja banyak wanita yang bela-belain mempermak wajah dan tubuh daripada mempermak isi kepala. Ck..ck..ck..

Menurut Sodara-sodari, betulkah penerawanganku kali ini?


20 komentar:

  1. lelaki punya jawaban begini: kalau cuma dipandang2 lelaki pasti suka memandang yang cantik dan seksi, tapi kalau dijadikan istri, lelaki pasti suka wanita yang alim

    BalasHapus
  2. gak semua pria spt itu menurut saya.

    BalasHapus
  3. @ Joe : bnr mas hehehe..

    aku tambahin dikit y, lbh baik apa adanya aja hehehe... slm sahabat.

    BalasHapus
  4. Kecintaan manusia pada sesuatu yang bersifat dunia secara berlebihan dapat membuat manusia tersebut menjadi buta dan tuli hatinya.

    Belajar sesuatu yang kecil akan melahirkan sebuah sesuatu yang lebih besar.

    Sukses selalu.

    Salam ~~~ “Ejawantah’s Blog”

    BalasHapus
  5. Pagi Mb Dewi...gimana pagi ini sehatkah???..
    Terkadang sulit untuk dikatakan, tapi harus di akui..wanita smart, gaul, ok, cantik selalu menjadi perhatian, lirikan..( jadi iri..)

    Meskipun tidak semua pria seperti itu, tapi bila dirincikan hanya beberapa pria yang memiliki hati baik, menerima apa adanya, berani mengambil sikap dan peduli...( YA mungkin salah satunya suami kita kali ya..)

    BalasHapus
  6. @ Joe:
    Begitukah? hhmm....*manggut-manggut*

    @ Fanny:
    Emang sih.... :)

    @ Akulah sahabatmu:
    Yeah.. Mas Joe emang bener.. Setuju!

    @ R.Indra Kusuma Sejati:
    Sama-sama, Mas. Salam kembali..

    @ Ibu Dini:
    Sehat, Mul. Alhamdulillah..

    BalasHapus
  7. Fisik emang ada kalanya jadi jadi penilaian, tapi hati adalah hal yang utama.

    BalasHapus
  8. Jadi kesimpulannya, kalo risih dan gak mau dilihatin laki-laki sampe segitunya, pake jilbab aja atau minimal yg tertutuplah...!
    Iya sih kayaknya, gak semua laki-laki begitu meskipun kebanyakan melihat perempuan yg pertama dr fisiknya (konon 2 dari 3 laki-laki memang melihat fisik dulu sih...)

    BalasHapus
  9. Hmmmm..gimana ya. Secara objektif..semua lelaki itu berbeda cara memandangnya dari sudut hati dan mata.

    BalasHapus
  10. soalnya terpaku sama nikmat duniawi kali mba
    coba klo dah mikir akherat pasti milih yg kedua..

    BalasHapus
  11. @ Dina:
    Setuju!

    @ Mba Yoes:
    Saya juga suka ngeliat fisik dulu, Mbak..hihihi. Tapi ngeliatnya nggak jelalatan kayak cowok. *beladiridikit*

    @ Ivan Kavalera:
    Mantafff..!!

    @ Fatma:
    Nah, ini dia yang bener. Kalo aku sih, Fat, maunya milih yang bagus fisiknya dan bagus akhlaknya, hingga didunia bahagia di akherat masuk sorga...
    Ada nggak ya?

    BalasHapus
  12. Masalahnya, untuk melihat 'keaslian' seorang wanita itu butuh waktu, sedangkan laki2 ga suka lama-lama. :D Jadilah kebanyakan laki2 hanya melihat luarnya aja. :(

    Tapi, saya lebih memilih wanita yang cerdas dari pada pintar. :D

    BalasHapus
  13. @ Asop:
    hehehe.. betul juga. Top dah!

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. sori mbak widget follow'nya tdk aku pasang cs lmyn binin berat, cb pke alternatif laen klik di sini trs "ADD" nti mskkan aja url yg mau di follow misal hehehe...

    BalasHapus
  16. Halo Mba Dewi, apa kabar? lama yah bo ekye ga kesini. Maap, maap, bukannya somse, tapi semenjak pulang mudik tanggal 28 Sept (gw mudik ampir sebulan), kena penyakit males ngeblog. Jadi yah gituh deh. Baru semangat posting & main2 ke rumah tetangga lagi kemaren.

    Wah selamat yah Mba mo memulai usaha sendiri di rumah. Rencana mo usaha apa emangnya? (baca dari postingan sebelomnya yang GM Mba mengumumkan perusahaan akan ditutup)

    Betewe, tentang cantik itu mah udah dari sononya kalo cowo ngeliat yng putih, semok, pasti mata jelalatan. Tapi bener kata Mas Joe, kalo buat dijadiin istri pasti nyari yang 'asli' :-)

    BalasHapus
  17. itu namanya bukan menyukai tetapi menafsui, berpikir dengan ego sebagai pemuas ambisi untuk bisa memberikan sesuatu yang diharapkan berdasarkan keinginan dan bukan karena kebutuhan.

    BalasHapus
  18. Wah...bang Pendi juga suka yg indah2 tapi ga mau yang palsu ko..! nanti klo nyanyi " akooo tak maooo jikalau akooo dimadoooo.." gimana ? hehehe
    Maaf ya bu...jarang2 mampir, lg kena penyakit malas blogging nih...

    Salam hangat, sehat n' cantik s'lalu...

    BalasHapus
  19. kebanyakan lelaki sih memang gitu, tiba2 jadi gak konsen saat ada makhluk cantik melintas dihadapannya, kadang sampe lupa kalo ada isteri di sebelahnya.. Koment ini aku sampaikan asli karena aku sering juga mengamati perilaku lelaki spt itu..

    BalasHapus
  20. @ Akulah Sahabatmu:
    Gitu ya? ke deh, ntar dicoba...

    @Zulfadhly's Family:
    Ya ampoon.. lama amat pulkamnya? Kirain dirimu pulkam ampe lebaran taon depan. Habis, setiap ngintip 'rumah'mu masih sepiii..aja.

    Welkambek to dis world, yah,.. :D

    @ Om rame:
    Betol3x

    @ Bang Pendi:
    Mantab Bang, nyanyinya..hehehe... Nih, ada gopek. Diterima yah?

    @ Rita Asmara:
    hahaha..."kadang sampe lupa kalo ada isteri di sebelahnya.."
    Bukan pengalaman pribadi kan, Rit? :D

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...