Tulisan ini ku dedikasikan untuk ikutan kontes di blog Jeng Susan: Tanda Cinta Bulan Januari. Semoga menang!!
Digendong mama |
Patah hati? Whatzzup, beibeh ?
Tahun 2004 aku hampir menikah dengan seseorang setelah melalui masa pacaran selama 8 tahun 4 bulan. Mamaku sudah belikan selimut penganten yang berbulu lembut seperti bulu domba, juga sudah bikinin kebaya putih cantik untuk putri bungsunya menghadap pak penghulu. Surat menyurat dengan Mr. Penghulu dan KUA juga sudah selesai. Keluarga calon suami juga sudah punya list selebritis mana aja yang bakal diundang.
TAPI, there's a bad news Sodara-sodara....
Pernikahan itu gatot! Alias gagal total! Aku mengusulkan pada calon suami untuk membatalkan saja pernikahan ini daripada membohongi diri sendiri. Dan dia menyetujuinya. Maka Sodara-sodara, tepat 5 hari sebelum hari H, kami menjumpai ortunya untuk memberitahukan pembatalan ini. Tapi 5 hari sebelumnya, aku sudah menelpon orang tuaku yang jauh dikampung halaman sana, terbata-bata meminta maaf dan menanyakan ini pada papaku tercinta:
"Pa, kalau aku batalkan pernikahan ini, apakah papa akan malu pada sanak keluarga handai taulan dan saudara mara?"
"Kenapa?" dengan suara tenang dan menentramkan papaku bertanya.
"Aku tak sanggup... Semua persiapan sudah rampung. Kami tinggal datang ke KUAdan menikah. Tapi...aku nggak yakin dengan semua ini. Aku takut akan apa yang bakal aku hadapai setelah menikah nanti. Aku takut dicerai, aku takut ditinggal kawin. Jika itu terjadi, aku tak akan sanggup....aku lebih baik tidak menikah..." aku menangis tersedu, saat itu malam tahun baru 2004.
"Kenapa sampai berfikir begitu?" papa yang kupikir akan meledak naik pitam, tetap tenang.
"Dia punya................pacar,"
"Tau dari mana?"
"Pokoknya saya tau.....," aku terisak," Pa, kalau dibatalin aja...??"
Saat itu aku sungguh tak tau gimana menjelaskan ke papa. Aku hanya merasa sangat sedih. Pacarku berubah sejak 4 bulan sebelum hari H (in planning) menikah. Berubah drastis. 180 derajat. Aku tau dia punya pacar karena dia tidak berusaha menutupinya. Aku membaca sms nya, aku mendengar mereka telponan. Diatas semua itu aku punya feeling yang nggak bisa dibohongi.
Saat itu, aku hanya ingin papa mengerti segala ketakutanku. Betapa selama 4 bulan itu aku menderita, menyimpan kesedihan seorang diri, memendam sakit yang tak terperi karena aku menjaga perasaan orang tuaku dan orang tuanya. Tapi hari itu, semua rasa takut, khawatir, sedih dan cemas jadi menguap begitu papa berkata:
"Kamu sudah dewasa. Kamu tau apa yang terbaik untuk hidupmu karena kamulah yang akan menjalaninya. Jika kamu bahagia, papa akan ikut bahagia. Jika kamu menderita papa akan lebih menderita karena menyaksikan kamu menderita. Itu tidak lebih baik daripada menanggung malu hari ini. Dan soal merasa malu, kamu tidak usah pikirkan itu. Itu urusan papa. Pikirkanlah dirimu sendiri, tanyakan hati kecilmu, shalatlah dan jatuhkan pilihanmu. Apapun itu, kami selalu mendukung," kata papa dengan suara termerdu yang pernah aku dengar.
"Jadi kalau aku batalkan nggak apa-apa ya, Pa?"
"Silahkan kalau itu yang terbaik"
Malam itu, 1 Januari 2004 tepat pada hari ulang tahunku, aku merasa lepas dari segala beban yang memberati hatiku, aku merasa betapa beruntungnya aku memiliki papa. Betapa besarnya cinta papa padaku. (Semoga hari ini beliau sudah tenang dialam sana didampingi bidadari-bidadari sorga)
Maka begitulah awalnya. Aku tidak pacaran lagi. Tidah jatuh cinta lagi, tapi tidak juga menutup diri. Hingga seorang pria gondrong setiap hari datang dan merongrong kesendirianku. Kami bukan baru kenal. Kami teman satu perusahaan tapi beda bagian dan kami cukup dekat. Sebelum putus dengan pacarku pun kami sudah dekat dan sering jaan bareng, rame-rame. Waktu itu dia pacaran jarak jauh dengan ceweknya di Jakarta. 10 bulan setelah aku putuskan untuk batal menikah, diapun putus dengan pacarnya.
"Gw udah putus nih, kita nikah aja yokk..!" eh, ngajak nikah kok kayak ngajak ke mall.
"Ih, tak sudi!"
Kami sering bercanda seperti itu. Tapi hanya sebatas itu. Tidak pernah saling mengucapkan cinta, tapi hari ke hari kami semakin dekat dan mulai sesekali jalan berdua, nggak lagi rame-rame. Hingga datanglah hari itu, pertengahan Desember 2006.
"Mama mau kesana dua hari lagi, jemput di bandara" sms dari mama. Saat itu sudah 1 tahun papa tercinta berpulang ke rahmatullah hingga mama bisa datang ke Bintan dan meninggalkan 'sarang'nya.
Maka aku ajak si gondrong ke bandara Hang Nadim Batam, pagi itu untuk menjemput mama. Tapi sebelumnya, rambut gondrongnya dipotong pendek. :)
Malamnya aku diinterview sama mama.
"Itu pacarmu yang baru?"
"Enggak ah, teman aja"
"Jangan teman aja. Bentar lagi kamu 30 tahun. Nggak kawin-kawin? Masih mikirin yang dulu?"
"Ah, belum 30 kok ma. Ntar aja lah... Zakiah Darajat aja kawin umur 60 tahun"
"Hah? Kamu nunggu setua itu juga baru kawin? Mama aja blon 60 thn! Kamu mau suruh mama mati dulu? Mama udah sering sakit sejak papamu meninggal. Mungkin umur mama nggak panjang lagi. Ntah masih sempat gendong anak kamu ntah tidak. Kamu nunggu apaan sih?"
Mama ceramah panjang. Ternyata beliau membawa misi datang kesini (Bintan). Misi "memaksa menyuruh nikah dengan segala cara termasuk mengancam" anak gadisnya yang amat beliau khawatirkan akan mengalami krisis percintaan karena batal menikah dengan cara dan waktu yang sangat menyakitkan.
Sejak itu, aku memikirkan seluruh kata-kata mama. Siang malam, pagi sore, luar dalam. Dan dalam shalatku malam-malam, sambil menangis pada Tuhan, aku bertanya:
"Siapakah jodohku ya Allah? Itukah atau inikah? Yang manapun yang terbaik menurutMu, pilihkanlah untukku. Tapi, dia harus sayang padaku, mamaku dan keluargaku, dia harus bertanggung jawab dan sayang keluarga, juga ganteng. Kalau bisa sih, kaya. Tapi nggak harus. Trus dia juga harus yang taat pada-Mu. Lemah lembut dan tidak kasar pada istrinya, sayang pada ibunya. Tunjukkanlah padaku siapa orangnya. Semoga aku bisa jatuh cinta lagi pada orang yang Engkau pilihkan itu."
Itulah doaku setiap hari, setiap malam. Karena sebelum mama kembali ke Bukittinggi, aku harus sudah punya jawaban. Kalau nggak, aku bakal dijodohkan dengan Keanu Reeves. Itulah ancaman yang paling aku takutkan. Ehem!
Saat berdua, aku bilang sama si gondrong sambil bercanda:
"Mamaku nyuruh aku nikah. Khawatir anak gadisnya yang cakep ini nggak laku..hahaha.."
"Trus, lo mau nikah ma siapa?"
"Nggak tau. Katanya gw mau dijodohin ma Aa Keanu,"
"Nggak usah. Kan ada gw, nikah ma gw aja!"
"Lu mau ma gw?"
"Mau lah"
"Tapi gw nggak bisa masak?"
"Gw nyari bini, bukan tukang masak!"
"Serios lo?"
"Iya. Kalo lo mau, besok gw langsung urusin nih... Ibuk gw juga udah sibuk nyuruh nikah, kok"
"Emang Ibu lo suka ma gw?"
"Yang penting kan gw. Ibu gw mah ngikut aja. Mau nggak?"
"Oke lah kalo gitu!"
Entah kenapa, aku langsung mau. Padahal...entahlah. Hingga kini aku masih heran denga keajaiban itu.
Karena kami sudah sama-sama ditinggal wafat oleh ayah masing-masing, maka kedua Ibu kami pun bertemu. Ngobrol biasa, trus nanya apakah ibu ngerestui kalau anak ibu menikah dg anak saya? Kemudian di jawab Ibu yang satu dan sebaliknya..hahahaha... (Lebih preman style di banding dengan pernikahan ala Jeng Susan kan?)
Besoknya calon suami dadakanku langsung ngurusin sendiri segala surat menyurat. Malamnya calon adik iparku mengadakan rapat pembentukan P4MBP alias Panitia Persiapan Pesta Perkawinan Mas Bambang Permadi dengan para pemuda setempat.
Singkat cerita kami menikah dengan pesta sederhana dan penuh isak tangis pada tanggal 15 April 2007, wali nikahku adalah adik lelakiku atu-atunya mewakili Papa, dan Mas Bambang (sekarang manggilnya Mas, nggak lo-lo lagi :D ) diwakili Abang tertuanya Mas Joko sebagai pengganti posisi ayah di pelaminan.
Sehabis akad nikah |
Inilah kita, malam pertama berstatus pasutri. |
Dan segala doaku dulu dikabulkan Tuhan, kecuali ini: Kalau bisa sih, kaya. Dia tidak kaya harta, tapi kaya hati. Selebihnya seperti : Dia harus sayang padaku, mamaku dan keluargaku, dia harus bertanggung jawab dan sayang keluarga, juga ganteng. Trus dia juga harus yang taat pada Mu. Lemah lembut dan tidak kasar pada istrinya, serta sayang pada ibunya, komplit dikasih semua satu paket, sekaligus inilah jawabanku atas pertanyaan di kontes Jeng Susan, kenapa aku memilihnya diantara bermilyar2 penduduk dunia dan kenapa aku menolak dijodohkan dgn Keanu Reeves..wkwkwkw... Selain itu, aku tidak sanggup terus-terusan disorot lampu kamera. Maaf ya Bang Keanu.. :((
AMiiiiiiiiin, semoga menang ya mba dewi.......Asli, suka banget sama cerita mba dewi, seruuuu, Valeskanya cantik deh,,
BalasHapushehee...oke juga nih ceritanya. btw, untung aku gak dipaksa mama utk nikah. jadi masih bisa bebas deh.
BalasHapus5 hari lagi mau menikah terus dibatalin ? Aiiiyayayama...keputusan hebat & berani, salut...salut !! Ceritanya agak tragis juga kayaknya tapi hebat juga ya Mas Bambang...cuma bilang " Nikah sama gw yok..elo mao nggak !?" yang ditanya langsung...ya..ya..ya..., punya ajian apa dia ya ? hehe. Selamat ulang tahun buat Valeska...tambah pintar, sehat dan jangan nakal kayak mamanya...hehehe.
BalasHapusSalam buat Mas Bangbang :)
Selamat menempuh hidup baru ya Kak DEWI.........Lah kok, TM telaat....jiahhahahahaa......
BalasHapusNgebacanya TM pengen nangiz tp ga bs2...tp asli mengharukan jg sech...pelajaran beharga bwt generasi muda....
KAk Dewi dari Bukit tinggi ya, ternyata kak dewi satu bendera sama TM, TM d pariaman, tp d polesnya di Bandung...Uni kandung TM rupanya ya...jihehehehee........
wow... singkat bener mbak? maksudnya segampang itu buat nikah...
BalasHapustapi emang dari pada pacaran lama2 trus nikahnya bentar hahha
tappi lucu waktu bilang ga bisa masak...
lo aku cowoknya aku bilang
"aku jago masak" ;)
Mba Dewi....sori dori mori neh baru mantengin kesini. 2 hari ujan gede boo jadi kaga bisa ngenet. Ngeri kesamber euy
BalasHapuspertama2, buat Ka Valeska cantik, happy b'day yah Sayang. Semoga sehat selalu, jadi anak sholehah yang bisa banggain Mama Papa. Amien. Jadi, kapan neh Mama kasih adik buat Vales? ;-)
Kedua, tengki yah Mbakku chayank dah berpartisi-sapi dalam kuisnya Zulfadhli's Family dan mau berbagi kisa indah ini. kejadiannya sama banget ma adik ipar gw. Tapi dia seminggu sebleom kawin batalinnya. But gw yakin ko Mba, itu yang terbaik kata Allah. Dan ga lama kemudian dia merid dengan orang yang jauuuuuhhh lebih baik dari pacarnya yang dulu. Pasti Mas Bambang jauuuuuhhhh lebih baik dari makhluk durjana tersebut kan Say??
Udah ekye daftarin sebagai peserta yah.
Ketiga, ko kita sama yah Mba nasibnya? kalo dirimyu mo dijodohin ama Keanu Reeves, gw sama Tom Cruise. Tapi secara gw ga sanggup mo dibawa ke Amrik sono, karena takut kaligata (baca: gatel2 kalo kena dingin) gw bisa kumat sepanjang taun, maka gw dengan berat hati menolak Om Tom deh :-)
ya sutra Mba, Zahia dah teriak2 manggil emaknya. Hihihi biasa dia mah siriks ajah kalo gw nangkring depan lappie
Have a nice day yah Mba. Luv u
hohooo seru banget kalo ngeliat ada keluarga bahagia gitu, kapan ya nyusul? btw good luck mbak :D
BalasHapuswahh kisahnya seru juga yachhh.....emang jodoh itu misteri Illahi ya mbak...ngga bisa ditebak kapan datangnya...smoga sukses di kontesnya jeng Susan......kita saingan nech mabk hihihi.....
BalasHapus@ Nadia:
BalasHapusMakasi doanya Nad, ntar kalo menang, ku traktir makan siang deh..hihihi..
Cerita seru tapi menyakitkan, Nad. Tapi demi Jeng Suzan dan uang ringgitnya *hihihi* bela-belain mengenang masa-masa pahit itu lagi..
@ Fanny:
tapi kalau dulu mama nggak maksa aku untuk nikah, mungkin aku yang minta dipaksa..hahaha.. Soale ternyata nikah itu enak juga lo, Fan. Ehem! *sensor*
Semoga Jeng Fanny nggak perlu dipaksa mama utk nikah, alias mau nikah karena emang pengen.
@ Bang Pendi:
Kemarin sempat nanya juga, Bang: "lo pake guna-guna apa sih?" Eh, dia malah jawab: "nggak perlu pake guna-guna, gw tau dari dulu lu udah suka ma gw." isshhh..ge er dia. Tapi emang bener lo Bang, kadang ampe skrg saya masih mikir, kok mau aja ya waktu itu? Tapi itu mungkin cara Tuhan menjawab doaku ya? Buktinya mama aja bilang kalo "dia menantu terbaik yang pernah kumiliki"..hahahahaha... *berdoa: semoga Bambang gak baca blog ini, ntar geer lagi*
Eh, mamanya Valeska nggak nakal lagi kok, Bang. Sesekali aja, kalau diperlukah.. :))
@ MR. TM:
Biasanya kalau ada ucapan "Selamat menempuh hidup baru" itu selalu disertai penyerahan amplop atau kado, loh Dik TM. Ayooo...mana kadonya?? *maksa sambil narik-narik baju TM*
Waaaahh...ternyata dunsanak kanduang tohhh.. weleh..weleh... Nice to know you, Bro *bahasa kampung kita kan ginian :)*
@ Pondok Daud:
ssst....ada satu rahasia nih yang nggak kuceritain diatas, tapi ingat, ini rahasia yaaaa...
Sebenarnya jauh sebelum mama menyuruh nikah, setelah Mas Bmbg putus ma ceweknya, saya sudah mulai menimbang2 dia untuk duduk dikursi kandidat calon misua. Jadi sejak jauh-jauh hari saya sudah mengajukan doa yang sama pada Tuhan, Kalau dia jodohku dekatkanlah, kalau bukan, jauhkanlah. Tapi, tetap aja: jauh-jauh hari Tuhan juga sudah menentukan siapa jodoh kita, kan?
@ Jeng Soesan:
Gak papa, Jeng. Aku juga baru posting kemarin, kok.
Pertama-tama: Amiinn.. makasih doanya untuk Vales. Semoga terkabul. Soal adek buat Vales, still in processing, Jeng. Proses jalan terus, tapi nggak dijadiin..hak..hak..
Kedua: so pasti lah, Say. Dia lebih baik banget lah, kalau nggak, Tuhan nggak akan pilihkan dia. Yang dulu tuh doyan selingkuh, hanya karena cinta buta aja gw bisa bertahan ampe 8 tahun. Ih, gila ya, buang-buang umur selama itu dengan orang yang salah. Bah!
Eh, kalaupun gw nggak menang, boleh tetap transfer ringgitnya, kok! Jgn kawatir... Gw nggak marah!
Ketiga: sudah bisa dipastikan kedua laki-laki itu pasti patah hati berat karena ditolak ama kita-kita yang keren beken begini yah? Ih, kesian juga.... Semoga mereka skrg bahagia *nggak ikhlas doanya*
Okelah, Jeng. Salam buat Zahia. Have a nice day juga.! :D
Amin...semoga apa yang sudah diambil oleh kita itu adalah jalan terbaik yang diberikan tuhan ya Kak Wi...kita juga harus yakin , bila kita melayaninya dengan iklas maka kita akan diterima adengan baik..
BalasHapusBuktinya kak Wi gak bisa masak tapi papa Chaca tetep sayang.
Aku jadi inget waktu diajak kerumahnya dulu sama kak Wi...
@ NONANOTO:
BalasHapusHHH...gak ada nama di link Anda, Jeng. Jadi saya mesti klik dulu linknya agar tau saya lagi balas komen sapa. Ntar saya panggil Mas, ternyata bapak-bapak, saya panggil Mbak ternyata cowok. Kan ribet.
Kenapa gak sebut nama tho Jeng? Malu ama saya? :D
Makasih udah berkunjung ya? Tadi saya udah berkunjung ke blog Nonanoto, tapi blom sempat komen. Lain kali saya maen ksana lagi ya? :)
@ Nia:
Wah, Nia ikut kontes juga juga toh... Naaaa ini baru saingan yang baik, mendoakan saingannya..wkwkwkwk...
Makasih Nia, semoga kita berdua menang..*loh!*
:)
@ Ibu Dini:
Iya Mul, yang penting berusaha ikhlas dengan takdir :)
Tuhan Maha Tau, ya.. Mungkin sama yang dulu hidup kita takkan lebih baik.
Hihi..iya, dulu dirimu nemenin kesana ya, Mul? hehehe.. Jadi ingat, betapa porak porandanya hatiku waktu itu. Tapi tetap berusaha keras untuk selalu tersenyum. :((
Itulah saat-saat tergelap dalam hidupku *tssahh*
jadi inget ama masa2 remaja ya mbak
BalasHapusehem ehem...duh ceritanya seru..sampe nyimak ga berkedip..
BalasHapusTerharu banget bacanya...
BalasHapus*sambil menahan air mata keluar :D
@ Fina:
BalasHapusBener Fin. Masa remaja yang indah. Dia adalah cinta pertama (meski bukan pacar pertama) dan dia yang pertama juga mematahkan hatiku. cie..cie..
@ Jaka:
ha? ntar matanya kemasukan laron, lo! :D
@ Zico:
Sama, saya juga terharu... hiks..!
Kak Wi..diriku datang lagi untuk membagikan ini..ada Award untuk kak Wi..hehhehe, berusaha untuk menjadi ibu gaul ..
BalasHapushttp://barbiedini.blogspot.com/2011/02/award-untuk-sahabat.html
selamat ultah buat valeska, dan sukses buat kontesnya :)
BalasHapusDidukung deh.. semoga menang ya mbak...
BalasHapusWow ceritanya bisa difilmkan tuh... judulnya apaan ya??? hehehe.... Sukses deh buat Keluarga...
Keuangan: Mengatur Anggaran Pemeliharaan Rumah
ya ampuuunn...lucu lucu begini ternyata mba punya kisah cinta yang mengharukan juga yah??? :'(
BalasHapusindah tuh orangnya peka bgt mbaa....jadi gampang bgt terharuuu....
baca cerita cinta mba aja ampe berkaca2.. :cry:
huhuhu...
so sweet bgt dah..
kalo indah jadi jurinya di kontes ini mah pasti udah indah menangin nih cerita mba...
soalnya so sweet bgt.. :')
beneran deh..ga boong..
im lovin it.. :)
semoga selalu langgeng berumah tangga dan dikaruniai anak yang berbakti
BalasHapus@ Ibu Dini:
BalasHapusDuh, jadi malu dapet award lagi. Padahal PR inspirasinya blom di posting-posting..hihi.. Ntar diambil deh Jeng... Makaci ya..?
@ Dina:
Aminnn... Makasih, Bund!
@ Blog keluarga:
Tengkyu..tengkyu..
Ada yang mau bikinkan filmnya gak ya? Ngk usah pusing-pusing, judulnya ambil aja dari lagunya Olga: Hancur hancur hancur hatiku.... :D
@ Indahnya hidupku:
hehehe..kami memang sedang lucu-lucunya Say.
Doh, itu blom semuanya Dek. Kalau diriku ceritakan kisah seutuhnya, dirimu akan mewek 40 hari 40 malam. Aku aja nangisnya ampe 2 tahun. :D Sedih banget dah! Era kegelapan hidupku lah saat itu. :((
@ Archer:
Amiin..aminn.. Makasih. :(
@ Indah (lagi):
BalasHapusKalao begini caranya mah, bagus dirimu mencalonkan diri jadi juri, In. Biar dirikyu menang..hihihihi...
Eh, tengkyu ya... Syukurlah kalo suka. :) Aku juga suka postingannya Indah.
waw mba...jd pengen komen krn didoain cakep... ternyata justru yang kita rencanain blon tentu dikabulin ya mba... untung mba pilih mas gondrong punya anak lucuuu banget...dan seem's very happy too...
BalasHapusThis is my first time i visit here. I found so many entertaining stuff in your blog, especially its discussion. From the tons of comments on your articles, I guess I am not the only one having all the enjoyment here! Keep up the good work.
BalasHapusbuat Valeska Shafura....... happy b'day happy b'day happy b'day to vales.... happy b'day adik cantik
BalasHapuskisah cinta yang hmmm.... :) bikin terharu...
smoga menang ya Uni(hehe ternyata dri minang juga)
salam kenal dari Ranah Bundo Uni.... ^__^
Wah .... aku terpana baca kisah Dewi, terutama dengan pacar pertama yang gagal 5 har menjelang pernikahan. Sungguh cerita yang mengharukan. Tapi aku salut pada keberanian Dewi untuk mengambil keputusan membatalkan pernikahan. Keputusan yang sangat tepat.
BalasHapusSelamat ulang tahun untuk Valeska. Aih, makin gede makin cantik aja nih Vales :)
Salam juga buat Mas Bambangnya, semoga rukun dan saling mencinta selamanya. Amin.
@ Anne:
BalasHapusBener, bener. Karena Tuhan juga punya rencana untuk kita. Dan so pasti rencana Dia-lah yang bakal terjadi. Tapi tentu itulah yang terbaik buat kita, karena Dia meredhai.
Yes, we're happy together.. :)
@ hP cartridge refill:
Wow..! Tons of comments? That's rather excessive, I think. :) But You make me strut about it. Thanks a lot for coming and comment here. :)
@ Yhantee:
makaci..makacih...
Salam kenal kembali, Yhantee. Senang ada sesama urang awak mampir kesini.. :)
@ Mba' Tuti:
Wah, udah sempat BW lagi nih, Mbak..hehehe.. Kirain Mbak udah lupa ma dirikyu.. :(
Iyah, diberani-beraniin, Mbak. Bis takut ntar udah nikah dia masih kayak gitu. Itu kebayaaaanngg..terus dimata ini. Makanya jadi berani. Padahal betapa pilunya hati ini :(
Valeska says: Makacih Bude...
Mas Bambang&Dewi say: Amiin.. Insya Allah. Makasih banyak Mba, udah didoain...
Luv u Mba..
Hi Mbakyu cantik, sibuk ya belom ada apdetan? Btw ekye mo ngasih tau ekye dah launching nama2 peserta kuis sekaligus pengumuman berapa nilai tukar RM ke Rupiah. Pengumumannya mah teteup tar tanggal 26
BalasHapusWokeh deh, sekian dulu inponya. ka Vales lagi apa? Zahia lagi kebo tuh dari jam 4. makanya emaknya bisa kelayapan hehehe
@ Jeng Soesan:
BalasHapusHi Jeng yang comel. hahaha...iye, lagi sibuk dikit nih. Tapi Ntar lagi kelar kok, baru bisa ngapdet.
Eh iya, eike ude dari sono kemarin, liat daftar orang2 yang ikutan kontes di blogmu Jeng. Banyak juga ya saingan eike? Tapi eike nggak sempat ninggalin jejak disono, bis lagi buru-buru dikejar trantib..xixixi..
Ka Vales paling lagi ngubrak-abrik rumah... Susah ngebo dia. Pantesan Emak Bun bisa kelayapan, paparazi lagi ngebo toh... :D
salam, artikel yang sangat bagus kawan, jangan lupa berkunjung ke blog saya, berikan kritik dan komentar yang membangun.Terima kasih
BalasHapusmbak dewi.. baru buka cerita nya ini... ternyata emang bener yaa.. Semua kan indah pada waktu nya.. Semuga jadi keluarga yang samawa :D amien...
BalasHapusKak Dewi Muach makin cinta dech,LOVE YOU POOOLLL,suka dengan kata katanya "Cintailah apa yang kamu miliki hari ini, karena masa lalu dan masa depan bukanlah milikmu"
BalasHapussosok wanita TEGAR jadi INSPIRATIF bagi kami