Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “amBa” yang berarti “menulis” dan “tiTik” yang bermakna “titik”.
Batik adalah salah satu cara (teknik) dalam pembuatan
bahan pakaian, dalam hal ini yaitu teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam
untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Malam (wax - English) adalah semacam lilin yang diperoleh dari ekskresi tumbuh-tumbuhan, berupa damar atau resin. Pada tumbuhan, malam berasal dari hasil metabolisme sekunder yang dikeluarkan oleh pembuluh resin. Pada hewani, malam berasal dari sarang tawon dan lebah (ah, jadi terkenang Ibu Erni-guru biologi ku di SMA dulu..hiks..). Dan fungsi malam dalam proses membatik adalah untuk menutupi bagian kain yang tidak ingin ikut terwarnai dalam pencelupan.
Nah, seni pewarnaan kain dengan menggunakan malam itu sendiri, di Mesir telah dikenal sejak abad ke 4 SM dengan diketemukannya kain pembungkus mummi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola.
Nah, seni pewarnaan kain dengan menggunakan malam itu sendiri, di Mesir telah dikenal sejak abad ke 4 SM dengan diketemukannya kain pembungkus mummi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola.
Di Tiongkok, teknik serupa juga diterapkan semasa Dinasti
Tang (618-907), di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika,
tekhnik seperti batik dikenal oleh suku Yoruba di Nigeria, serta suku Sinonke
dan Wolof di Senegal. Di Indonesia sendiri, batik
dipercaya sudah ada sejak jaman Majapahit, dan menjadi sangat popular pada
akhir abad XVIII.
Namun, hingga awal abad ke XX, hanya batik tulis saja yang ihasilkan di Indonesia, sementara batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920 an.
Konon, meski “batik” berasal dari bahasa Jawa, kehadiran
batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. GP Roufaer berpendapat bahwa teknik batik
ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke 6 atau 7.
Sementara J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan Ftemennya A Sutjipto (arkeolog
Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja,
Flores, Halmahera dan Papua. Daerah tersebut telah diketahui memiliki tradisi
kuno membuat batik.
Teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History
of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamfor Raffles, sang gubernur
Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Tahun 1873, seorang saudagar
Belanda bernama Van Rijekevorsel memberikan selembar batik Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam, dan
perlahan-lahan, di awal abad ke 19 batik mulai mencapai masa keemasannya. Dan puncaknya
di tahun 1900, batik memukau publik dunia dengan dipamerkannya batik di Exposition
Universelle di Paris.
Tradisi membatik dulunya merupakan tradisi turun temurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali sebagai milik (karya) keluarga
tertentu. Maka jangan heran, bila motif batik dapat menunjukkan status
seseorang. Bahkan hingga kini, beberapa motif hanya boleh dipakai oleh keluarga
keraton Yogayakarta dan Surakarta.
Semenjak era globalisasi yang memperkenalkan teknik otomatisasi, maka muncullah batik jenis baru,
yaitu batik cap dan batik cetak, ada juga batik lukis. Sementara batik tradisional
yang diproduksi dengan tulisan tangan menggunakan canting dan malam, dikenal
dengan batik tulis, yang tentunya lebih rumit pengerjaannya dan lebih mahal
harganya.
Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki batik khas mereka
sendiri diantaranya adalah batik Jogja, batik Solo, batik Bali, batik Salem, batik Banyumas,
batik Madura, batik Pekalongan, batik Malang, batik Tasik, batik Aceh, batik Cirebon, batik Jombang dan batik Banten (sepertinya
belum ada batik Padang, ya :D ). Tapi kita tetap cinta batik dan suka make batik, nih buktinya...
Waktu merid, musti ada batik.. |
Eh, iya... Yang kiri mah orang Jawa, wajar aja cinta batik... :) |
Sejak kecil, diajarin make batik, biar cintanya tumbuh sempurna... |
Tapi ada juga yang senang memakai batik sekaligus senang menjual batik, seperti teman-ku ini:
Silahkan kunjungi lapaknya di sini |
Pada lapisan petinggi negara, batik (untuk pertama kalinya) pernah dipakai Presiden Soeharto di panggung dunia,
yaitu saat menghadiri Konferensi PBB. Kini, setelah batik sempat diakui Negara lain
sebagai miliknya, yang membuat rakyat Indonesia (Alhamdulillah ya), menyadari (sesuatu)
dan lalu mereka berjuang mendapatkan hak-nya kembali, akhirnya pada tanggal 2
Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik berikut keseluruhan teknik,
teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, sebagai Warisan
Kebudayaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and
Intangible Heritage of Humanity) dari Indonesia.
Hurrraaayyy...!!
Hurrraaayyy...!!
Dan
sejak itu, aneka batik dengan model, warna dan corak yang semakin berfariasi, untuk
pakaian, sprei, kain, taplak meja dan lain-lain semakin banyak dipakai dan dijual hingga semakin booming. Para pegawai negeri dan swasta pun berlomba-loma
memakai batik sebagai seragam kerja, setidaknya setiap Jum'at. Termasuklah kami…….
Action bebas, mumpung nggak ada boss.... |
@alkahfi:wah2 dalam 1 jam serasa ada 3 temen blogger posting bersaman tentang batik ys,,hmm serasa2 ini hari napa ya,,
BalasHapusOh gitu toh sejarahnya batik, baru tau aku Mbak :P
BalasHapusSemoga batik bisa berlangsung terus menerus sampai besok ya Mbak, ga hanya rame sekejab saja.. :)
OOoo begitu ya jeng..
BalasHapusSekeluarga mejeng nih ,
di Hari Batik..
Selamat hari Batik Ya..
Mams Ina ga mo kalah juga pengen nongol..
IIhh...
BalasHapuslucuu
seneng banget deh sama futuny Valeska..
Salam ya,dari tantenya yang di Bandung
Batik itu mirip lagu dangdhut atau nasi goreng
BalasHapusDinikmati pagi gayeng, dipakai siang hari enak, disantap malam hari juga syuuuur
Jadikan batik bagian dari gaya hidup anda
Semoga berjaya dalam kontes ini bersama saya
Salam hangat dari Surabaya
duuh genit-genitnya......^_____^
BalasHapussi kecil cute bangeeet
BalasHapuskompak nih mBak..:)
BalasHapuspadang gak ada batik ya ? yg sy tau, jambi & bengkulu punya batik khas ..
BalasHapusSelamat hari batik mbak ...
Batik Salem dari daerah saya bu ga boleh ketinggalan...
BalasHapusbanyak motif yang bisa ditawarkan... :D
Batik keIndahan yang rumit tapi tetap sedap dipandang...Bukan sekedar coretan dalam kain tapi ada makna yang terjalin
BalasHapuswah mantap nih sejarahnya lengkap
BalasHapusterakhirnya ada foto narsis ya mbak :D
btw makasi ya dah ikutan mbatik mbak
wuaaah..... i love batik!!! :D
BalasHapusseru sejarah batiknya...
BalasHapusIni ceritamu, ini ceritaku. ;)
Aku juga...aku juga..... :D
BalasHapusHahahaha.....narsis mah, kudu... :D
BalasHapusTengkyu, Put...
Betol skali.... 100 buat Riez
BalasHapuseit...ada yang ketinggalan yah...
BalasHapusOkeh, Mab.. Ntar saya update lagi... Thank you, Mab!
Kayaknya nggak ada, yang ada kain tenun keknya........ Atawa songket, gituh...
BalasHapusSelamat hari batik, Dey....
harus itu... :D
BalasHapusSama kek bapaknya... :P
BalasHapusyang mana..yang mana...??
BalasHapushehe...salamnya dah disampein... :)
BalasHapusMakasi Tante Cantik, katanya....
yo-iiii..... Sayang foto sekeluarga make batik nggak punya. Itu foto sendiri-sendiri di waktu yang berbeda.. *maksa demi kontes* hehehe....
BalasHapusSelamat mbatik, Say.....
Mams Ina mah, kupaksain nongol, itu foto telah aku ciduk dengan semena-mena ditengah malam buta kemarin..hahaha.... Semoga dia ikhlas kupajang dimari.. *sori yah, Mam...*
Betol. Mudah-mudahan abadi sepanjang masa.. Hidup batikkk..!!
BalasHapusKan hari batik ini... Dan kan ada kontes ini... Emang nggak ikutan?
BalasHapuscinta orangnya lalu cinta batik ya mbak :)
BalasHapussekalian promoin kios108 nanti menang loh hehehe jangan lupa bagi2
Melihat berbagai ragam batik memang menyenangkan....sekarang batik makin bervariasi, dan bisa dipakai pada segala kesempatan.
BalasHapusMakasih yach jeng udah ikutan berpartisipasi...hihihi sekalian daku ikut mejeng disini....kmrin ngga bisa komen....trnyta sekarang dah bisa....
BalasHapusKak Wi sejarah batiknya lengkap....serasa lagi belajar tentang batik.
BalasHapusHarap maklum.....sedikit bingung dgn yang baru ini jadi ya sabar-sabar aja melayani ibu yang satu ini.....heheheh.
BalasHapusKita semua wajib melestarikan budaya bangsa dan bangga mengenakan batik.
BalasHapushahaha,.......jangan buka rahasia dong, Jeng ah... Kan jadi maluuuuu.....
BalasHapusBener, Mbak. Sekarang gaun batik, blus batik yang cocok untuk remaja dan ibu2 nanggung kayak saya malah banyak dan bikin napsuan (pengen beli) ... Kalo dulu agak malas make batik karena agak terkesan serius dan 'berumur' bila dilihat dari model maupun corak dan warnanya... :)
BalasHapussama-sama....!
BalasHapusIya, soalnya bajumu bagus sih, jadi ikutan ku pajang...hehe..
heheh..iya, Mul. Biar sekalian nambahin wawasan kita semua.......
BalasHapusTop! Setuju! :)
BalasHapussekarang batik sudah banyak ragamnya ya. Semoga trend berbusana ini tidak sampai hilang begitu saja.
BalasHapusValeska luthu bangeeeet pake batik, ga kyk mamanya #eh? kabuuuuur hihihihi
BalasHapusmamanya lucu kalo gak pake batik kali, Rin :P
BalasHapus*kepengenlucu*
semoga.......
BalasHapustes tes
BalasHapusaaaah akhirnya bisa komen. kemaren sempat kesulitan komen. hehehehee
BalasHapusKakak Valeska cantiiiiik banget Mbak, hehehehee
suka lihat fotonya valeska yang imut imut itu
hhihihi...
BalasHapusmakasih bu sdh dilengkapi,, jadi lengkap skarang, betapa kayanya indonesia akan batik.. :D
Itu foto Dini waktu umur 3 tahun kak Wi...
BalasHapusBatik tetap bisa digunakan dalam setiap kesempatan. Batik sebagai warisan peninggalan nenek moyang kita perlu dilestarikan agar jangan sampai punah.
BalasHapusdi daerahku tiap hari jumat seluruh pegawai wajib pake batik...
BalasHapushebat dong... Kalo ditempatku nggak selalu setiap jumat. Kadang jumat pake, kadang enggak... :D
BalasHapusIya, Alhamdulillah ya.... :)
BalasHapussemoga menang kontes nya :D
BalasHapusSalam,
Kevin
Blog : www.nostalgia-90an.com
Nostalgia Segala Sesuatu pada Tahun 90an.
Aku dah kirim lewat FB, Say..........
BalasHapusKok ayu temen to diajeng Dewi ini pas menikah ihik.... :mj
BalasHapus(emang sekarang gak canteeekkk?)
Waaah, pemenang to? Selamaaaatt.....
BalasHapus(ketinggalan berita hiks...)
duh, Mbak... seluruh dunia juga udah tau.... *lempar poni* (minjam istilah Pakdhe)
BalasHapusoalaaahhhh.... kok nggk tau sih, Mbak? Kemarin kan aku diwawancarai di acara Satu Jam Lebih Keren.
BalasHapusNggak nonton toh? Nggak punya tipi po?
Salam kenal..pas komen pas pakek batik ni... makasih infonya
BalasHapus