Sudah bertahun-tahun aku terpisah dari tanah kelahiranku nan subur, indah namun dingin di lereng gunung merapi nun jauh di pelosok Bukittinggi sana. Dulu sebelum menikah, aku bisa mudik 2 tahun sekali. Setelah menikah sejak 4 tahun lalu, baru sekali aku mudik. Itupun pake acara ketinggalan pesawat dan kehilangan uang pas mau beli tiket. Peristiwa yang sangat memilukan itu terjadi karena kurangnya perencanaan dan tidak mau meniru tips mudik dari orang-orang yang selalu sukses dengan kemudikannya
Kata orang, pengalaman adalah guru yang paling berharga, jadi merujuk kepada hal tersebut (halah), berdasarkan pengalamanku yang jauh dari indah itu, maka dengan ini aku ingin berbagi tips mudik kepada temen-temen yang berniat mudik lebaran tahun ini. Ohya, sebelumnya, dengan hati yang pedih aku beritahukan bahwa kami sekeluarga enggak mudik (lagi) lebaran tahun ini. Jangan tanya kenapa, karena akan membuat hatiku hancur lebur gak berbentuk lagi
So, inilah tips mudik ala dakyu:
1. Siapkan diri.
Sebelum menyiapkan yang lain-lain, sipakan dulu diri Anda. Jaga kesehatan, makan teratur plus bergizi. Kan gak lucu kalo pas time harus berangkat ke bandara kepala nyut-nyut-an, hidung mampet, kaki gemetar, rambut berdiri, ingus berleleran. Aneh deh...
2. Jauh-jauh hari.
Ya beli oleh-oleh, ya ngepak barang-barang, diangsur jauh-jauh hari, biar nggak buru-buru dan akhirnya kecapekan pas hari H. Nah, bagi yang mudik numpang kendaraan umum, entah pesawat, ferry, kapal atau apapun sarana transportasi yang kudu beli tiket, mending beli tiketnya jauh-jauh hari juga. Disamping harga enggak terlalu mahal, yang ngantri juga nggak banyak. Kecuali Anda emang doyan ngantri berdesak-desakan dan suka dengan resiko bau ketek teman sebelah nempel di baju Anda atau Anda senang nyium aroma kasturi yang menguar dari mulut orang-orang puasa yang ikut ngantri bersama Anda. Yo wis lah... Nikmati ae...
3. Manage waktu.
Ini penting banget nih, Sodara-sodara. Bukan untuk kasus mudik aja. Untuk segala hal dalam hidup, me-manage waktu sangat penting.
Merujuk kepada mudik, ada sedikit cerita dariku untuk Sahabat jadikan contoh tapi tidak untuk ditiru nih:
Dari Pulau Bintan, jika mau pulang ke Padang, kami harus nyeberang laut dulu ke Pulau Batam dimana Bandara Internasional Hang Nadim berada. Dari rumahku ke pelabuhan, kami harus naik ojek, karena di daerah seputaran rumahku itu gak ada angkot. Jadi, tiga tahun yang lalu, ketika mau mudik, dengan pedenya aku bilang begini sama suami;
"Mas, gak usah pagi-pagi banget kita ke Batam. Toh, pesawat-nya berangkat jam 12.30. Ntar bengong kayak ayam berak kapur (ayam sakit yang mengeluarkan benda putih seperti kapur dari anusnya) di bandara. Trus, aku juga gak mau naik ojek, habis suka ngebut nggak jelas. Belum lagi bau tukang ojeknya yang semriwing. Mas antar aja kami ke pelabuhan, trus Mas naik ojek deh."
Suamiku, awalnya nggak setuju, karena khawatir speed boat yang akan kami tumpangi ke Batam nggak selalu on time. Kalo berangkat ke pelabuhan pagi-pagi speed boat pasti ada, namun diatas jam 9 pagi, jadwal speed tidak bisa dipastikan waktunya. Tapi karena aku keukueh, dia ngalah untuk antar kami ke pelabuhan, balik lagi kerumah, baru dia naik ojek sendiri. Waktu terbuang sekitar 30 menit, satu speed boat lewat dengan jayanya.
Akhirnya, kekhawatiran suamikupun terjadi. Speed boat dari Tg.Pinang ke Batam mati jam (istilah untuk speed boat yang kekurangan penumpang dan akhirnya memilih ngetem aja di pelabuhan Tg. Pinang hingga jumlah penumpang memenuhi quota). Udah nunggu sampai jam 11.45, kami masih belum dapat speed boat. Karena merasa bersalah atas kekacauan ini , dengan jantung berdeburan aku coba telpon ke bandara, apakah kami bisa ditunggu sampai jam 12.30 untuk check in karena ada kendala di jalan. Dan seperti nasib rakyat kecil umumnya, yang enggak ada saham apa-apa di Mandala (waktu itu), orang diseberang line telpon menjawab;
“Enggak bisa, Mbak. Kecuali Mba bisa tiba di bandara sebelum pesawat bergerak dari landasannya, itu masih bisa kami bantu.”
Dan bener. Kami tiba dibandara hanya 5 menit setelah si burung besi lepas landas. Tiket bisa ditukar untuk penerbangan selanjutnya dengan resiko uang kami hangus lebih dari separuh harga tiket. Terpaksa kami harus beli tiket baru untuk 3 dewasa dan 1 bayi. Karena saat itu jadwal penerbangan Batam-Padang hanya ada satu kali sehari, maka malam itu kami harus nginap di Batam. Sudah pasti nambah biaya lagi toh?
Intinya, karena tidak bisa memanage waktu, kami malah kehilangan lumayan banyak uang yang seharusnya enggak terjadi. So, jangan ikuti ketololan ini. Jika Anda bukan pemilik speed boat dan pemegang saham terbesar di maskapai penerbangan, bergegaslah! Lebih baik terbengong menunggu dibandara seperti ayam sakit ketimbang ditinggal pesawat dan kantong Anda yang mencret. Ditambah tatapan tak senang dari suami yang diabaikan kata-katanya. Perjalanan selanjutnya dijamin tidak akan menyenangkan meskipun akhirnya Anda tiba dengan selamat di tujuan.
4. Beli tiket PP by online.
Masih seputaran karma (kayaknya sih) karena enggak nurut suami, pas beli tiket balik ke Bintan, uang mendadak raib dari dompet. Enggak tau dimana hilangnya. Dengan sedihnya aku dan suami duduk termenung dibawah pohon tak dikenal di pelataran Jam Gadang, memikirkan cara untuk kembali ke Bintan. Ide cemerlang itu akhirnya muncul, aku menelpon teman kantor di Bintan dan minta dia transfer uang ke rekeningku seharga tiket pesawat. Kamipun balik ke Bintan, dengan hutang menanti....
Silahkan hitung sendiri, karena keteledoran dan tidak bagusnya planning, berapa uang yang hilang tanpa manfaat apa-apa. Malah sedekah tanpa pahala ke Mandala hiks..hiks..
So, Sahabat, mending beli tiket PP by online aja deh.......... Lebih aman, gak bakal kecopetan dijalan dan gak bau ketek.
5. Cash money.
Hati-hati dengan uang cash. Begitu tiket PP sudah aman dan damai di tangan, Sahabat gak perlu bawa banyak uang cash di kantong celana, kantong kresek atau di kantong manapun juga. Cukup bawa dana untuk biaya selama di perjalanan yang pastinya enggak akan banyak. Jadi mempersempit resiko uang hilang juga kan?
6. Planning.
Diatas semua itu, planningkan perjalanan Anda baik-baik. Tercatat dan terukur (jiaahhh..). Buat sebuah tabel sederhana dengan 4-5 kolom di atas kertas, bikin susunan jadwal. Apa yang harus dilakukan, jam berapa/ perkiraan lama waktu dan perkiraan anggaran. Agar semuanya jelas dan terkendali. Mudikpun Insya Allah lebih menyenangkan .
Begitulah tips mudik yang paling mendasar menurut akyu.
Gimana menurutmu?
Artikel ini diikutsertakan dalam kontes ADUK edisi Rabu, 10 Agustus 2011 yang diadakan oleh
seru juga pengalamannya nih mbak, dari pengalaman akhirnya jadi tips untuk para pemirsa :h
BalasHapussemoga menang yo....
memang me manage waktu sanhat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
BalasHapusAlhamdulillah sekarang mudiknya gak jauh-jauh... cukup samarinda - balikpapan PP...:D :D :D
BalasHapusWah, belajar dari pengalaman ya mbaaak?
BalasHapusPerencanaan dan manage waktu sangat penting untuk menciptakan mudik yang nyaman
BalasHapusWahhh resiko ketinggalan pesawat gitu ya kak Wi...tadinya gak mau menunggu justru malah menunggui lebih lama.
BalasHapusPelajaran kalau pulang kampung nanti....tapi biasa ibu mertua kalau pulang lebih baik menunggu dari pada telat, soalnya perjalanan kita gak bisa di prediksi apakah akan mulus aja atau ada kendala.
Tapi skg udah lumayan kak Wi...berapa jam sekali udah ada yang berangkat ke batam, kalaupun naik pesawat dari tg pinang bisa menggunakan travell ....
Jangan bersedih karna tidak mudik, kita ketemu di pinang aja di rumah tata pengganti mudik kak dewi..belum pernah ajak caca ke pinang kan.
mantap deh tinggal mudik ya uni..^^
BalasHapusbelum pernah lihat ayam sakit mbak :)
BalasHapuskalau masalah manage waktu untuk bepergian,janjian dengan orang aku orangnya bawel mbak gak mau telat, bisa ribut sama suami yg agak lelet hehehe
@ zan:
BalasHapusIya, pengalaman kan mengajari kita banyak hal, Mas.
Amiin...
@ Blog Keluarga - Budi:
Setuju, Mas.
@ Mulyono:
Deket ya, Mas? Kalo saya jauh. nyeberang lautan, melintasi pulau :D
@ Mel:
Iya, mel. Biar gak jatuh ke lobang yang sama :D
@ Alamendah:
Untuk segala hal, ya Mas.
@ IbuDini:
Iya Mul, pulang pun cuma jumpain kakak. Ibu kan dah disini. Bokap dah gak ada :(
Tiap lebaran kami ke Pinang kok, sama caca juga. Kan saudara Bapaknya di Pinang semua, Mul. Kalo ada acara keluarga di pinang juga caca diajak. Ntar gak kenal sodaranya dong kalo kemana-mana nggak diajak :D
@ Puteriamirillis:
Tahun ini gak mudik, Put. Ada planning lain :D
@ Lidya:
BalasHapusHahaha... Aku juga dapat istilah ayam berak kapur di Bintan ini. Tadinya bingung juga..hahah..
Biasanya aku juga gitu. Maunya cepat aja, takut telat. Nggak tau waktu itu lagi kumat error nya, malah nggak mau cepat-cepat. Akhirnya ya gitu deh.... :(
Saya telah membaca artikel diatas dengan cermat
BalasHapusAkan langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Dari Surabaya saya kirim salam hangat
Nomer Tiga dan Nomer Enam sangat berhubungan erat ...
BalasHapusManage Waktu itu sangat penting ... itu sebabnya perlu perencanaan yang matang ...
Dan ini semakin krusial karena peak season ... lagi rame ...
salam saya Mbak Dewi ...
Semoga sukses di perhelatan Pak De
yup lebih baik datang lebih dini, ketimbang datangnya telat
BalasHapusselamat pulang kampung,love,peace and gaul.:e
BalasHapussampai pernah kehilangan dompet nih Kak,,,
BalasHapusSemoga menang ya Kak,,,,
@ Pakdhe Cholik:
BalasHapusTengkyu, Pakdhe..
@ Om NH;
Bener Om, banyak yang kecele jika dua hal itu diabaikan.
Makasih, Om..
@ Nuel:
Tul, Nuel. Kecuali kita orang super penting ya? Telat pun okeh aja.
@ saryadinilan:
Enggak pulang kampung kok, Bang. Cuman berbagi pengalaman doang :D
@ Sofyan:
Iya, Sof. Pokoknya mudik saat itu penuh bencana deh...
Makasih, Sof.
tips nya sgt detil mbak, sukses yah di aduk
BalasHapusmudik memang waktu yg slalu di nanti,,krn datangnya hanya setahun sexali,,dgn adanya tips ini,,smoga bagi para pemudik,,ini adalah info yg sgt bermanfaat,,:)
BalasHapussemuanya harus dipersiapkan dengan betul2 ya bu?
BalasHapusBTW, persiapan mudik sudah berapa persen bu untuk mudik kali ini? :D
tapi kalo liburnya kedapetan mepet begimana mbak :(
BalasHapusurkhanblog.com
moga menang ya mbak :)
BalasHapussalam
Pengalaman adalah guru yang terbaik,,.
BalasHapusOmong'' mudikku masih lama nieh,,.. hehehhe,.
orang sumatera pake mudik juga..?
BalasHapuskirain itu kebiasaan orang jawa doang...
aku santai kalo mudik, soalnya melawan arus
sengaja pilih jalan alternatif lewat jalan kampung
biar bisa sekalian jalan-jalan
Kalo saya maen ke jakarta ketinggalan kereta bisnis gara2 macet. Tp msh lumayan bs nego ama Kepalanya bs ikut ekonomi xixixi.
BalasHapusManage waktu emang penting ya mbak
saya cakep =____=saya cakep =____=
BalasHapusbener banget mbak,..menyiapkan mental dan kesehatan itu yg paling utama :)
BalasHapusga lucu kalo di jalan jadi pesakitan padahal bawa anak kecil,,,merepotkan hehehehe
salam kenal makasih infonya
BalasHapushuaaaaaaaa akujadi kangen pang kampungku ni mba.udh lama banget ga pulang.kangen deh uasana lebaran disana :)
BalasHapushmmmmm dah siap mudik ke sumatera neh
BalasHapusTT DJ ya....
alhamdulillah sy blm pernah nyeberang pulau, paling enggak ngga terllau jauh perjalannannya. btw tengkiu share nya
BalasHapusjuadi ini toh ceritanya tentang mau menghemat sedikit tapi yg ada malah 'boros bangetttttt'
BalasHapusDuh...pulang mudik malah hutang menanti ya mba Dew? turut berduka cita hihihihi... Tahun ini ga mudik, tahun depan harus bisa mudik mba, ayo rencanakan dengan baik *wink..wink...*
BalasHapusklow mau nginep di hotel booking dari sekarang oye..:mj
BalasHapusJadinya Mba dewi tahun ini mudik?
BalasHapusUntung saja saya mudik berbalik arah, dari Timur ke Barat, jadi tidak terlau macet, dan persiapannya tidak terlalu ribet. Dari Purwokerto ke Kota tercinta, Tasikmalaya. Tips yang menarik ! :)
BalasHapusSelamat pagi sahabatku tercinta
BalasHapusSaya datang untuk mengokoh-kuatkan tali silaturahmi sambil menyerap ilmu yang bermanfaat. Teriring doa semoga kesehatan,kesejahteraan,kesuksesan dan kebahagiaan senantiasa tercurahkan kepada anda .
Semoga pula hari ini lebih baik dari kemarin.Amin
Saya juga menyampaikan kabar gembira bahwa sahabat mendapatkan tali asih berupa sebuah buku yang menarik dan bermanfaat karena artikel anda terpilih sebagai salah satu pemenang pada ADUK-Tips Mudik
..
Silahkan mengirimkan nama dan alamat lengkap untuk pengiriman buku
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Markas BlogCamp di Surabaya
met mudiiikk...
BalasHapussemoga menang ya :D
numpang mampir...salam kenal...
BalasHapus@ Dhymalk dhykta:
BalasHapusTengkyu, Mas
@ al kahfi:
Amiiinn… Semoga.
@ Mabruri:
Tahun ini gak mudik, Mab
@ Urkhan:
Ya dipanjangin sendiri Mas :D
@Pri crimbun:
Amiinnn…
@ Cikal:
Betol. Gak lama lagi kok. Sabar.
@ Rawins:
Ya iyalah, kan orang Sumatera perantauan kabeh..
Met mudik ya, Win. Salam buat Ibue Citra.
@ Taryy KittyHolic:
Bener banget. Jangan ngerasa kereta api itu milik kita sendiri trus berleha-leha dulu.
@ honeylizious:
Yaya.. aku tau, Jeng. :D
@ ketty husnia:
BalasHapusLucu banget malah..hihi..
@ abeng beng:
Salam kenal kembali.
Sama-sama
@ Lenny:
Aku terakhir lebaran dikampung tahun 2004. Udah 7 tahun gak lebaran di kampung :D
@ Attayaya:
Gak pulang ke Sumatera, Bang. Pulang ke Tg.Pinang aja :D
@ Terapi Qalbu:
Saya malah jauh amat rasanya..hiks..
@ Necky:
Hehehe..iya, Mas. :D
@ Orin:
Iya, Rin. Sedih amat! Insya Allah tahun depan, kalo rumah udah selesai.
@ bopfive5:
Iya, dong. Jangan sampai nginep di emperan hotel..haha..
@ Rizaldy Prayudha:
Enggak Zal. Disini aja.
@ Dodi Faedlulloh:
BalasHapusMelawan arus ya, Mas.
Selamat mudik ya…
@ Pakdhe Cholik:
Makasih Pakdhe..
Alhamdulillah…
@ novel blog:
Makasiiiii…
@ Baju tanah abang:
Silahkan…
Salam kenal kembali..
Hi All...!!
BalasHapusi love it's info cooll!
Thanks tip nya...
BalasHapussiiiip banget selain tips nya top gaya penulisannya asyik banget semoga menjadi amal jariah dan berguna bagi para pemudik khususnya
BalasHapustipsnya mantap. salam dari Jogja
BalasHapustips mudik nya bagus banget tulisan nya mudah saya mengerti, membantu saya lebih hati2 jika balik ke kampung halaman saya. terima kasih atas info nya.
BalasHapus