Jumat, 01 April 2016

Dibalik Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Janji Allah:  
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Dia terlihat fit selama 2 bulan. Sama sekali tidak terlihat kalau dia sedang sakit.

Dan aku terbuai.

Awal bulan Maret, dia mulai sering mengeluh kembung. Perutnya nyeri dan terasa nggak nyaman. BAB mulai nggak lancar. Tapi BAK sering banget, dan terkadang ngilu diperut bagian bawah.

Mulailah kami mondar-mandir lagi ke RS di Batam. Dokter NHD bertanya, apa kemo masih lanjut? Kami menggeleng dan menceritakan “penderitaan” papa Vales di RS di Padang. 

Lalu, lama-lama obat anti nyeripun nggak mempan lagi...

Dokter NHD mengamuk, dia terlihat kesal. Akhirnya kata-kata itu terucap juga dari mulutnya:


“Bapak harus kemo, Pak. Obatnya Cuma itu. Cuma itu! Obat anti nyeri yang saya beri ada pengaruh, nggak? Nggak kan? Kemungkinan besar tumornya udah bangun lagi. Pergilah kemo. Kalau nggak mau ke Padang, kemana Bapak mau, saya tulis rujukan. Kemo saja, Pak. Kemo saja.”

Dia seperti kesal juga kasihan sama papa Vales.

“Harusnya Bapak nggak berhenti kemo, Pak.. Seharusnya tidak berhenti.. Kemo itu nggak boleh berhenti. Saya kan sudah bilang..” dia menggeleng-gelengkan kepala.

“Tolong rujuk saya ke Bukittinggi saja, Dok..” papa Vales terdengar lemah.

“Oke. Kalau di sana juga bermasalah, Bapak langsung ke Jakarta. Ke Dharmais aja..”

Ini pasti udah gawat sampai dokter bilang begitu. Semalaman aku berfikir dan meminta petunjuk pada Allah, apa yang harus aku lakukan untuk menolong papa Vales.

Esoknya, aku menghadap Pak Bos

“Boss, I have to go to Padang..” lalu aku tak sanggup melanjutkan. Rasa antara tanggung jawab terhadap suami dan nggak enak hati terhadap boss karena sering ijin bergelut di hati. 

Tapi Pak Bos cepat tanggap.

“When?”
“Soon..” air mata mulai menggenang
“Tomorrow?”
“Yes..”
“Okay.. “ lalu dia mengeluarkan hp, mengecek nomor kontak dan lalu menelpon seseorang, bicara dalam bahasa Inggris:

“Saya bisa beli tiket pesawat sama kamu? Yaa..lokal.. Ke Padang.. Ok.. Nanti ada yang akan menghubungi kamu, namanya Dewi. Berikan dia tiket Batam-Padang lalu kasih tau saya berapa harganya. Saya yang bayar nanti.. Ya.. Ok..” telpon ditutup.

Dia memberikan sebuah nomor telpon padaku sambil berkata: 

“Ini mantan karyawan saya di perusahaan yang lama. Sekarang dia punya travel agen. Kamu telpon dia untuk beli tiket. Tapi jangan kamu bayar. Saya akan settle kan untuk kamu...”

Ya Allah... Aku hanya terdiam menyusut air mata

“Kamu sekarang ada pegang uang?”
“Ada, sedikit”
“Tunggu saya setelah makan siang.”

2 jam setelah makan siang usai, aku dipanggil ke ruangannya. Dia memberikan sebuah amplop berwarna coklat.

“Kalau kurang, telpon saya. Anytime.. What do you need, just let me know..”

Apa lagi yang kurang? Sudah kukatakan, Allah memberikan persoalan beserta jalan keluarnya.... 

“Dibalik kesulitan ada kemudahan..” begitulah yang Dia katakan

6 komentar:

  1. udah lama ngga kesini, semoga suami diberi kemudahan dalam penyembuhan penyakitnya y mbak... selamat menjalankan ibadah puasa

    BalasHapus
  2. Ya Allooh.. aku ikut terharu dengan kebaikan Pak Bosnya mbaa :')

    BalasHapus
  3. Hai Mba Dewi,
    sudah lama aku nunggu postingan mbak dewi. tapi semenjak cuti hamil maret kemarin sampe awal juni ini aku baru bisa blogwalking lagi. kaget pas buka blog mbak dewi baca kabar yang kurang menyenangkan mengenai papa vales. semoga saat ini papa vales sudah jauh lebih baik kesehatannya. saya juga pernah mengalami kesedihan saat seperti mbak dewi. saat mama divonis kena kanker hati, walaupun akhirnya mama harus kalah oleh penyakitnya. semoga papa vales kuat, papa vales kembali sehat.
    kalau mbak dewi sampai harus kejakarta. kapan saja hubungi saya :) semoga saya bisa membantu walaupun gak seberapa.
    keep strong mbak...

    BalasHapus
  4. Jeng, baca semua tulisanmu di sini membuatku sedih :(
    Tapi kau hebat banget, begitu kuat dan tabah. Apa yang kau yakini tentang janji Allah kurasa itu yang menguatkanmu.

    Sekali lagi turut berduka ya, Jeng. Segala yang terbaik sudah kau berikan untuk Papa Vales dan sekarang giliran untukmu dan Vales. Peluuukk kenceeennggg :*

    BalasHapus
  5. Loh sapa yang sakit..?
    Lekas sehat lagi ya...
    Lama banget ga kemari

    BalasHapus
  6. masih ada ya bos sebaik itu...

    jadi terharu.

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...