Jumat, 25 Juni 2010

Papa

Mukaddimah: Seorang teman berbagi thread ini di FB-ku, membuatku teringat akan seorang Papa yang telah meninggalkan aku untuk selamanya 4 tahun yang lalu, mengingatkan aku akan betapa banyak dosa yang telah kulakukan karena membantah kata-katanya. Sebagian besar kejadian yang tertulis di thread ini pernah aku alami bersama Papa. Semoga beliau telah memaafkan kesalahanku, semoga beliau bahagia di alam sana. I love you, Pa. RIP. Doaku bersamamu. :(

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu.Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya", Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak remaja..Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.Tahukah kamu,bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut.Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.Papa harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?Papa menangis karena Papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Papa telah menyelesaikan tugasnya.... Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika saya kembali membagikannya kepada teman-teman yang lain.Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Papi / Abah kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

"Sayangilah PAPAmu sebagaimana engkau menyayangi MAMAmu"


Note: Terima kasih untuk Andi W.

22 komentar:

  1. Aku masih ingat wajah itu , kata-kata itu saat dia berkata jangan, tidak boleh, jangan lakukan, sabar dulu tapi aku selalu menunjukkan wajah yg tidak bersahabat. Sampai akhirnya aku sadar kalau uluran tangannya , peluk hangatnya dan tangis di sudut matanya itu adalah terakhir untuk untuk aku. Meskipun aku selalu merindukan Ibu tapi aku sangat menyayangi Ayah.

    BalasHapus
  2. @ Adhini:
    Aku juga, Mul..hiks.. Akhir-akhir ini aku sering kangen pada almarhum ayahku...*jadinangis*

    BalasHapus
  3. Jadi kangen Bokap neh. Tapi secara Beliau meninggalnya pas gw masih kecil banget jadi yah kaga begitu ngerasa 'kehilangan' banget gw.

    I love u full, Pa!!

    BalasHapus
  4. @ Susan:
    Semoga papa-papa kita yang telah berpulang telah berbahagia di alam sana.. Amiin..

    BalasHapus
  5. Banyak2 kirim doa buat almarhum barangkali bisa mengobati rasa rindu...

    Salam hangat & sehat selalu...

    BalasHapus
  6. yang namanya papa pasti ja'im ya.. tegas dan keras.. apalagi papa produk jaman dulu kayak papaku.. tapi biar baaimanapun aku sayang papaku.. karena dialah ortuku satu2nya yg kini masih hidup..

    BalasHapus
  7. @ Noor's blog:
    Betul Bang. Kalao kangen papa, biasanya aku berdoa aja buat beliau.

    @ Rita:
    Samalah, papaku produk 45 tuh, semangat 45 itulah yang dipake dalam mendidik kami..heheh. Keras dan tegas. Dulu ampe benci ama Papa, tapi sekarang setelah dewasa, baru nyadar ternyata papa menyimpan cinta yang dalam dibalik sikap kerasnya pada anak2nya. :)

    BalasHapus
  8. Mampir lagi...
    Aku selalu kangen kak Wi...apalagi bentar lagi mau Puasa, dan Hari Raya..
    Meskipun sudah punya keluarga, tapi tetep selalu kangen.

    BalasHapus
  9. Thanks, postingan ini mengingatkanku pada my lovely Pap. Thanks, salam kenal, blognya aq folow ya :)

    BalasHapus
  10. @ Adhini (Mul):
    Iya ya Mul, kalau udah mau puasa dan raya gini pasti ingat ma ortu. Kalau ada acara2 kenegaraan kayak pelantikan kepala daerah, presiden, pemilu dan sejenisanya, kami selalu ingat bokap, (karena beliau dulu termasuk pejabat pemerintah juga..) perasaan beliau masih adaaaaa...gitu, hhffh..

    @ Gaelby:
    Thank's kembali.. Salam kenal juga. Terima kasih udah follow yah? Ntar saya follow balik.. *segera ke TKP*

    BalasHapus
  11. Berkaca-kaca bacanya, Ayahku juga sudah tiada,my life would never be the same without him. I love him so much

    BalasHapus
  12. @ Ladyonthemirror:
    Idem..........

    BalasHapus
  13. @Ladyonthemirror:
    Sama.......... Ai juge..

    BalasHapus
  14. yah.. hidup papa deh... mamah juga...

    BalasHapus
  15. Dewi, baca posting mu ini, jelas ingatkan aku pada gadis kecilku.

    posting ini sangat bagus isinya dan aku tak lagi tahu harus bicara apa, hanya terimakasih bisa ikut membacanya.

    Selain itu aku sadari aku masih merasa bukan AYah yang baik, tapi yang pasti aku sangat sayang dan care kepada mereka.

    Oh ya bila sempet, mampirlah ke blog ku, mungkin kita bisa share apa saja disana nanti, makasih ya

    http://satriojatim.blogspot.com/
    http://obrolanblogger.blogspot.com/
    http://indonesiatraveling1.blogspot.com/

    salam - satrio

    BalasHapus
  16. apa kabar Mbak, mana nih postingan terbarunya? lagi sibuk ya?

    BalasHapus
  17. Maaf sodara-sodara, Bapak-bapak dan Ibu-Ibu. Saya blon sempat mampir ke blog Anda semua, blom sempat bikin postingan baru. Lagi sok sibuk nih di kantor..hehehe. Pak Kumis banyak nyuruh-nyuruhnya. Terpaksa nurut deh.. Kalo nggak, ntar gagal jadi pemilik saham (yaelah...). Pis!
    Salam hangat, semua...

    BalasHapus
  18. cerita di atas jadi mengingatkan saya akan seorang ayah yang sudah tiada sejak enam tahun terakhir.
    terima kasih atas sharenya.
    ijin untuk emnjadi foLLower di bLog ini, saLam kenaL.

    BalasHapus
  19. @ Om Rame:
    Terima kasih kembali, Om.. Salam kenal juga..

    BalasHapus
  20. aku nangis, bnr2 nangis baca postinganmu ini sobat...

    apa yg km tulis itu bnr smua...
    bahkan aku, seorang lelaki, bs lebih merasakan hal itu, meski memang tak seperti seorang anak perempuan...

    bapa aku pergi 2 bulan setelah pernikahanku...
    bapa aku udh lama menderita suatu penyakit yg tak pernah aku tau...
    tp ia terlihat tegar, senyumnya msh nampak jls saat mendampingiku di hari pernikahan itu...

    kini bapa pergi utk selamanya...
    aku kangen... kangeeeen bgt...

    aku laki2, tp aku gak bs menyembunyikan air mata..

    slm knl

    BalasHapus
  21. @ Penghuni60:
    Saya bahkan menikah tanpa ayah saya. Waktu pamit mau menikah yang seharusnya pada ayah, saya menangis ingat beliau. Adik lelaki saya menggantikan ayah sebagai wali nikah saya, dan saya pamit padanya. Sedih banget waktu itu. Apalagi suami saya juga udah nggak punya ayah. Kami hanya didampingi Ibu masing2 dan saudara lelaki masing2 ketika menikah.

    Salam kenal kembali. Terima kasih udah berkunjung. :)

    BalasHapus
  22. secara sosiaL, antara Ayah dan Ibu memiLiki kesetaraan derajat, beLiau adaLah sebagai oranr tua kita. sehingga tentunya kita diwajibkan untuk bisa berbakti kepada beLiau sebagai orang2 yg diberi amanah untuk membesarkan kita.

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...