Rabu, 25 Mei 2011

Panjar dimuka

Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya dulu, dia, ibu dan kakaknya suka sekali menceritakan keburukan orang. Si A hamil di luar nikahlah, si B baru nikah 6 bulan udah lahiranlah, si C putus sekolah karena mbendunglah, anak haram lah... (Nggak pernah ngomongin anak halal, yang haram mulu yang dibahas).

Biasanya aku hanya tersenyum semanis mungkin, sambil sesekali "oooo..." eee...." aaaaa..." Karena tidak tau bagaimana sebaiknya aku menanggapi.

Sudah kubilang padamu, kata-kata yang keluar dari mulutmu itu tak jauh beda dengan bumerang. Kalau kau sembarangan mengeluarkannya, maka kata-katamu itu akan berbalik menyembelih lehermu sendiri. Kan sudah ku bilang berjuta kali. Kau saja yang tidak menghitung, apalagi menyimak.
Tanpa bermaksud menjelek-jelekkan teman sendiri, aku mau berbagi sesuatu denganmu, Temans. Pahamilah ini.

Jadi temanku ini menikah pada bulan Agustus suatu masa dahulu, saat musim hujan mulai menghampiri bumi (jangan kau tanya tahun berapa, ini rahasia). Waktu itu dia baru setahun kuliah dan akan menginjak tahun kedua tetapi kuliahnya terputus gara-gara keburu diwisuda oleh Pak Penghulu.

Aku kaget, tidak suka, tidak percaya mengingat bagaimana keras hatinya untuk melanjutkan kuliah, meski nilai akhir tamat SMA-nya begitu memilukan, meski bapaknya harus menjual sebidang tanah untuk itu. Apa boleh buat, tai kambing emang bulat-bulat.

Tak sampai seminggu setelah menikah dia mengirimkan sebuah sms pada temanya yang cimilikiti ini:

"aku mual-mual lah, Dew. Muntah terus. Apa yang kumakan keluar lagi. Mungkin hamil ya?"

Ketika sekolah di SMA jurusanku adalah Biologi, meski ilmu-ilmu biologi itu sudah jatuh berceceran semenjak aku bekerja di bagian keuangan dan tak banyak lagi yang tinggal dikepalaku, namun menurut penerawangan mata batinku, ada atau tidak seorang calon manusia didalam rahim seorang wanita akan bisa di telisik (apa ya bahasanya?) paling cepat seminggu setelah berhubungan (mohon dikoreksi kalau salah).

Tapi walau agak linglung membaca sms si teman, aku membalas dengan tulus ikhlas:

"mudah-mudahan... Amiin... Jaga kesehatan, ya.."

Beberapa hari kemudian dia sms lagi:

"Aku kuat makan sekarang Dew, kalau kau lihat tubuhku sekarang kau akan jatuh pingsan karena kaget. Aku gemuk banget!! Gitu ya, kalau hamil..heheh.. "

Aku mengernyit. Kalaupun dia hamil, paling baru sebulan kurang dan setahu aku, hamil sebulan itu lagi males-malesnya makan. Kerjaannya mual munte, uring-uringan sama suami, nyari-nyari kesalahan suami, kesel terus sama mertua...hehehe..*ngarang*

Dan aku tetap dalam kebingungan dan ketidakmengertianku ketika sebulan kemudian dia sms lagi:

"Anakku lagi lasak2 nya nih didalam. Nendangin perutku terus. Kata orang anakku cowok lo Dew. Doain aku lancar lahirannya ya...."

Aku mendadak migren. Kan baru hamil 2 bulan (kalaupun iya). Masak embrio 2 bulan dalam perut udah nendang2 dan udah tau jenis kelaminnya laki? Karena tidak tahan dengan derita keherananku, aku kirim sms ini:

"Masak? Kan lu baru nikah 2 bulanan. Kalopun langsung hamil, paling baru 2 bulan. Lu pikun ya? Lu terlalu terobsesi untuk hamil, kali. Belum laaaaahhh...hai. Paling lu akan lahiran 7 bulan lagi. Ngayal kau ini, bah!"

Dia tidak membalas sms-ku itu. Tapi 1 bulan kemudian, sebuah sms darinya masuk:

"Aku udah ngelahirin, Dew. Lahiran normal. Berat 3kg panjang 49cm. Anakku prematur 4 bulan. Cowok"

WHAT????!!! Prematur 4 bulaaaannn ??!!! Udah matang emang segitu??? Bagiku yang bodoh dan tidak berilmu ini, lahir prematur ketika baru 4 bulan bersemayam dalam rahim ibunda adalah TIDAK MUNGKIN. Lagian kan dia baru 3 bulan nikah, kok udah lahiran dengan kalimat pengantar PREMATUR 4 BULAN?

Aku mendadak pengen sekolah lagi, sayang dulu Tuhan tidak mengijinkanku lulus masuk Fakultas Kedokteran beberapa tahun lalu, entah apa maksudNya. Dia malah mentakdirkan aku duduk disini, menghitung uang orang, hitung hutang orang dan hitung harta orang asing pirang ini, yang membuat aku buta sama sekali dengan kasus prematur 4 bulan itu dan ilmu-ilmu biologiku berceceran dijalanan berdebu tanpa bisa ku pungut lagi.

Sudahlah, kau tak perlu mengaku padaku kalau kau sudah kasih panjar sebelum menikah didepan Pak Penghulu. Tapi kau juga tidak perlu berbohong dan mengkambing hitamkan kelahiran prematur 4 bulan. Kasihan si prematur, kan. Simpanlah saja semua itu untuk dirimu sendiri untuk kelak akan kau pertanggung jawabkan di depan Rab-mu.

Sekali lagi kukatakan padamu, Temans, kalau engkau cewek, punya adik/kakak, ponakan, sodara, sepupu, sedulur, cucu dan anak berjenis kelamin cewek jangan sekali-kali ngomongin orang yang sudah kasih panjar dimuka sebelum nikah itu. Biarpun tipi-tipi yg doyan gosip menyiarkanya tiap hari. Anggaplah angin lalu. Jangan kau tanggapi apalagi sibuk menyebarkan kesana-kemari. Karena bisa saja hal-hal buruk yang kau bicarakan itu akan berbalik menimpa dirimu dan keluargamu sendiri. Bicaralah yang baik-baik saja, Insya Allah kebaikan itu akan kembali (juga) padamu *sok bijak bestari*

Tapi itulah yang ku amati, kurasakan dan ingin ku bagi padamu.

Lop you boreber.

Nasehat sok bijak bestari ini ku persembahkan terutama untuk diriku sendiri, lalu anakku si cantik itu.
Semoga Tuhan menjaganya selalu. Amin.

32 komentar:

  1. Sepakat mba Dew, lidah memang hrs dijaga, kasian jg temanmu itu mba, punya nak prematur 4 bulan ckckckck....

    BalasHapus
  2. Yipppieee....aku petromax neeeeh *jingkrak-jingkrak*

    BalasHapus
  3. gw punya firasat kalo mbak dikerjain.... hehehe ga mungkin 4 bulan hamil , udah berojol aja.

    BalasHapus
  4. Setiap kebohongan biasanya akan disusul dengan kebohongan-kebohongan berikutnya. Dan kebanyakan kalau sudah berbohong itu tak kompak sehingga jadi ketahuan kalau berbohong.

    Itu orang memang tukang ngibul bener. Daripada malu mengakui karena sudah hamil duluan, mbok diam saja tidak usah SMS cerita-cerita ini dan itu. Betul ndak Mbak Dewi?

    Jurusan biologi? Sama dengan saya Mbak. Jadi menurut ilmu biologi yang pernah saya pelajari tidak pernah dengar ada bayi lahir prematur 4 bulan. Kalau ada kasihan banget bayinya. Masih berupa orok kecil banget. Karena dia belum waktunya keluar sudah keluar.

    BalasHapus
  5. @ Orin:
    Kayaknya itulah yang disebut karma ya, Rin. Suka ngomongin orang eh, malah balik ke diri sendiri. Nau'dzubillah.... Pake bohong pulak bilang prematur. Emang ada yang percaya orok 4 bulan muncrat keluar tapi beratnya 3kg dan panjang 49cm? Mbah-mbah gondrong juga nggak percaya itu mah.. Jujur aja bilang hamil duluan, atau bungkam sama sekali. Ya kan?

    Horeeee...! Turut senang Orin dapet pertamax. Aku dapet bensin mulu nih... :D

    @ Noeel:
    Kliatannya dia sdg berusaha membohongi diri sendiri, Dik Noeel. :)

    @ Mas Joko:
    Eh, sama lagi tho Mas?

    Iya nih, Mas. Lagian nggak masuk akal aja. Nenek saya yang nggak sekolah aja bilang itu impossible :D, apalagi dg BB 3kg dan panjang 49cm. Gede amit ya? Lah kalo sampai 9 bulan mo segede apa ya, Mas?

    BalasHapus
  6. He..he.. ada2 aja ya mbak :) mkn karena terlanjur malu, jd bwt alasan yg smp ndak masuk akal gt..

    BalasHapus
  7. betul mba dah panjer duluan kali tuh jadi salah itung deh hehehe

    BalasHapus
  8. semoga anak-anak kita selalu dijaga kesuciannya ya

    BalasHapus
  9. Jiaaah tekdung duluan. Masa ada prematur, 4 bulan pula -__-

    BalasHapus
  10. iya.. "kata orang bijak; bila kau menunjuk seseorang, maka 3 jarimu yg lain menunjuk kemukamu sendiri "

    ada banyak cara Tuhan mengingatkan kita, salah satunya dengan tulisan ini. terima kasih sudah berbagi.. salam...

    BalasHapus
  11. nauzubillahimindzalik....... semoga kita dihindari dari hal2 yang tak disukai Alloh... dan tetap istiqomah dijalannya.....nice post uni ^__^

    weeeeew ada poto manis dede valeska, salam sayang dari kakak yanti ^__^

    BalasHapus
  12. yah anggap saja bener prematur 4 bulan
    daripada jadi mikir yang engga engga
    hehehe

    BalasHapus
  13. macam pepatah "mulutmu harimau-mu" ya mbak Dew... tapi kan harimau ga pernah suka infotainment...wahaha, apa pula ini, kagak nyambung :P .... Trimakasih buat kuliah hari ini, Mbak Dew. :P

    BalasHapus
  14. kadang apa yg kita ucapkan itu adalah sebuah doa utk diri kita.
    itulah mengapa kita diharuskan utk menjaga lidah.
    karna lidah itu bs lbh tajam dari benda tajam apapun

    BalasHapus
  15. Wah, alasannya bener-bener hebat gak masuk akalnya... lha wong saya aja 9 bulan 3 minggu (kata dokter sih)... beratnya 3,4 KG... lha ini baru 4 bulan hahahaa...

    BalasHapus
  16. jiahhh mana ada prematur 4 bulan,,terkdang karena terjepit orng bikin alasan yang tak amsuk akal untuk menutupi aiabnya,,tapi benr tuh kata² berbicaralh yang baik² saja,,,

    BalasHapus
  17. hahaha..prematur 4 bulan? biasanya mah 1 bulan aja gitu. emang beneran yah?
    itu hamil diluar nikah kan?

    BalasHapus
  18. Super cepat, full AC, full pidio
    Salam sayang selalu dari Surabaya

    BalasHapus
  19. @ nita:
    ho-oh.. kasihan. Semoga jadi pelajaran untuk tidak ngomongin aib orang lagi.

    @ warsito:
    bukan salah hitung, Mas. Menyalah-nyalahi hitungan.. :D

    @ Lidya:
    Aminn... Takut banget, Sist. Jaman sekarang gitu loh! Kayaknya yang begituan udah dianggap biasa :(

    @ iam:
    aneh khan..?

    @ daeng:
    salah satunya dengan banyak peristiwa begitu yang terjadi didepan mata kita. Semoga kita dan keluarga di lindungi. Amiin.. Terimakasih sudah urun komen. :D

    @ Yhantee:
    Amin..amin... Salam sayang kembali dari Valeska. Insya Allah kami pulang tahun ini, mudah2an bisa kopdar ya Yan. Masih di Padang kan?

    @ Rawin:
    Tapi otakku mengatakan itu tidak mungkin, Bro...

    @ Ahmad Khoirul Azmee:
    Betol!
    Semoga kuliah ini tidak 'menguliahi' ya, Kang? Karena maksudku tidak begitu :)

    @ Penghuni 60:
    Bener, Bro. Nggak perlu diasah, udah lebih tajam dan paling melukai dibanding pedang sekalipun. :) Semoga kita selalu menjaga lidah dengan baik, hingga tajamnya tidak melukai siapapun, termasuk diri sendiri :)

    @ Blog Keluarga:
    4 bulan, kelopak matanya aja lom sempurna ya, Mas. Kok bisa tubuhnya sepanjang itu :D

    @ Sofyan:
    Supaya yang baik-baik juga berbalik ke kita kan?

    BalasHapus
  20. @ tunsa:
    Sepertinya begitu..

    @ Pakdhe Cholik:
    Enak yang begitu katanya Pakdhe, jadi banyak yang milih :D Dinggiiinnn...

    Salam sayang, Pakdhe :)

    BalasHapus
  21. Memang lidah tak bertulang, lain dimulut lain dihati.. *langsung nyanyi lagunya Mata* :P

    BalasHapus
  22. Prematur 4 bulan...hmmmm , gak apalah kak Wi.

    Tapi salut juga kawan kak Wi ini ya....meskipun udah begitu masih kabar-kabri sama Kak Wi, meskipun tujuannya gak tau utk apa.

    BalasHapus
  23. Mungkin waktu pacaran dulu gak sengaja kecemplung, jadinya ya gitu uang muka 60% hehehe...

    Semoga anak-anak kita selalu dijagaNya, beriman kuat dan berhati bersih. Amien.

    BalasHapus
  24. waw, prematur 4 bulan beratnya 3 kg ya? sehat sekali temanmu :) nice share btw. sesekali kunjungi blog'ku ya. makasih :)

    BalasHapus
  25. @ yuni cute:
    memang lidah tak bertulang...
    tak terbatas kata-kata...
    tinggi gunung seribu janji....
    lain dibibir lain dihati...
    *ini lagi siapa ya?* :D

    @ IbuDini:
    ho-oh... aku juga bingung, napa pake ngabar-ngabari kabar kabur begini ya?

    @ choco Vanilla:
    Amiin..amin...amiinnn...

    @ dunia kecil indi:
    sehat dan aneh... wkwkwkw...
    Ah, sering kok kesana...
    makasih kembali...

    BalasHapus
  26. mulut ibu-ibu memang kaya gitu ya mbak..
    sabar...

    BalasHapus
  27. huaaaah mesti dipertanyakan itu mah mbak -__-

    BalasHapus
  28. hadooooh kena panjar duluan tho???
    alaaah maaaak jaaaang

    semoga kita semua dilindungi Allah SWT

    BalasHapus
  29. beuh. bisa gitu ya. postingannya lumayan serius ini. hmm.

    btw itu anaknya mba dewi lucu ya. :D

    BalasHapus
  30. hehehe....lagian udah tau begitu kenapa harus cerita2 yachhh......orang yg aneh......

    smoga anak2 kita selalu dijaga oleh Allah dan bisa menjaga kesuciannya sampai waktunya tiba...aamiin

    BalasHapus
  31. Gw ga thu mau teratawa atau prihatin??...yang pasti jaga mulut kita masing2 deh...karena kata pepatah bilang Mulutmu Harimaumu....

    BalasHapus
  32. Huahahaha......prematur 4 bulan? pasti pelajaran biloginya dapet nilai sempurna yah Jeng!

    Yup, setuju. Pandai2lah mejaga mulut, palagi dompet! Hadooohhh, maap yah Mbakyu kalo jadi ngaco beginih :-)

    Lup yu boreber too

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...