[Bukan] Galau Nite: Puisi Galau

wahai boss ku

yang warna matanya abu-abu

sewarna mata kucingku

lihatlah daku, setiap hari berjibaku

di depan meja coklat itu

di atas kursi berwarna biru

melotot ke layar laptop sepanjang waktu

mengerjakan semua perintahmu

wahai bossku,

yang beleknya segede upil

yang bergigi kuning seperti gading

yang suka mengeluarkan taring

yang doyan mengupil pakai kelingking

lihatlah aku semakin ceking

karena setiap hari bekerja terpontang-panting

demi dompetmu yang semakin bunting

wahai bossku,

kau pecat semua kawan-kawanku

kau beri mereka pesangon uang beribu

mereka tersenyum penuh haru

tapi hatiku kok jadi kelabu

karna mereka tak lagi bersamaku

karena hanya aku yang tak kau beri sangu

karena itu, wahai bossku

jika kau tak mau memecatku

jika kau masih butuh diriku

dan pesangonku kau tahan dulu,

tak mengapa bagiku,

asal kau tak lupakan sesuatu

aku ini orangnya pemalyu

segan aku meminta langsung padamu, serasa jatuh harga diriku

maka dari itu, wahai bossku

ku bikin puisi asal ini

untuk mengungkapkan perasaan di hati

agar kau sedikit bersimpati

dengarlah ungkapan hasrat terpendamku ini

sambil menunggu uang pesangonku itu

mengalir dari rekeningmu

memenuhi lorong-lorong dompetku

bagaimana kalau kau buat aku terharu

dengan cara menaikkan dulu gajiku

setuju, setuju, setuju???

*kalo nggak setuju, gue item-in lo*

[Bukan] Galau Nite - Episode 2