Kamis, 06 September 2012

Tanda Baca = Tanda Rasa

Minjam

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.


Fungsi Tanda baca menurut Tante Wiki (kali ini kita kutip 2 aja, ya)
  • Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan 
  • Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya 

Alkisah tentang tanda baca, ada satu hal yang sangat mengendap di dasar hatiku hingga saat ini. Aku masih SD sekitar kelas 3 atau 4 ketika aku membaca rubrik tanya-jawab psikologi di sebuah majalah wanita milik mamaku. Seorang pembaca mengirim surat dan mengajukan pertanyaan pada sang ahli. Pada sebuah akhir kalimat dalam suratnya, si pengirim membubuhkan 3 tanda seru (!!!) Sayang sekali aku lupa dia menuliskan apa sebelum tanda seru itu. Tapi yang kuingat adalah, si penjawab (psikolog) nya membalas dengan kata-kata ini: " (duh, tanda serunya sampe 3) Ibu, tolong tanda serunya cukup satu saja ya, saya sudah tau apa yang ibu maksud....blla..bla..."

Dari situ aku belajar bahwa tanda baca yang diletakkan di tempat yang salah dan over load bisa menyebabkan orang salah rasa, salah makna dan salah tanggap selain yang nulis jadi kelihatan emosional,  histeris, suka memerintah dan egois *menurut aku lho ini*. Bagi pemahaman kanak-kanak ku saat itu saja, aku merasa ibu yang mengirim surat pasti sedang emosi jiwa tingkat tinggi dan ingin menjambak-jambak rambutnya sendiri atau mencakar-cakar kebon tetangga.

Itu satu.

Kedua,  ketika aku bekerja dan behubungan dengan orang-orang di luar Indonesia, aku juga belajar banyak hal tentang tanda-tanda rasa yang diselipkan dalam kata-kata, warna tulisan dan tanda baca.

Pernah suatu hari, rekan sekerja mengirim email pada rekan lain di luar sana dengan kalimat seperti ini:

REMINDER!!!

Rekan yang disana itu langsung membalas dengan pernyataan duka cita amarah membara yang terlihat dari kata-katanya yang lembut: "Nggak perlu pake tanda seru yang banyak, tulisan digedein dan dikasih warna merah dong, Pak. Cukup kamu tulis 'remainder' saja saya sudah sangat paham...." *aku ngebayangin mukanya pasti sengak seperti ini: marah*

Tanda tanya juga begitu. Tanda tanya fungsinya adalah untuk melengkapi kalimat tanya. Tapi kadang bisa juga membantu seseorang untuk memperlihatkan 'ketidaksukaannya' *lagi- lagi ini menurut aku lho ya...*
Contoh: "Maksud lo ???" atau "Kok aku???"


Karena itu, aku sangat menghindari menulis tanda seru dan tanda tanya berombongan dalam sebuah akhir kalimat, karena itu bisa memberikan pengertian yang berbeda pada orang yang membacanya, meskipun terkadang yang menulis tidak bermaksud demikian.

Contoh, saat seorang ponakan mengirim sms gini sama aku: "Nte, beliin kami antena dong!!!" *wajahnya pasti begini: phbbbbt * Demi melihat pasukan tanda seru yang seru itu, aku jadi menganggap itu sebuah perintah keras yang tidak boleh ditawar-tawar. Karena itu perintah keras, maka aku yang tidak suka diperintah selain oleh Allah dan orang tua menjawab dengan lemah-lembut: "Nanti ya, nak... Kafan-kafan..."

Lain soal kalau dia kirim sms begini: "Nte, antene di rumah rusak, beliin yang baru dong, Nte.. Emang Tante gak kasihan kalo kami numpang nonton di rumah tetangga?"
Hatiku pasti langsung luluh lantak dan berangkat ke pasar saat itu juga tersenyum lebar

Atau ketika gak ada angin gak ada topan seorang sahabat  nulis begini di wall FB: "Wik! Cek inbox dong.. Bales ya!!! Cepetan!!!" atau "inbox-in nomer hp lu, ya!!!" kok yakin banget aku mau ngasih nomer hp. Hanya orang-orang tertentu yang boleh tau nomer hp ku, Say... Sorry..mengedipkan mata

So, jika ada yang berbuat begitu, aku beri jaminan, aku akan langsung log out dari FB dan lebih memilih untuk donlot novel dibanding 'mematuhi perintah' si teman. Gak peduli seberapa penting itu. Gaya 'memerintahnya' membuat aku nggak nyaman.

Gimana kalo kata-kata bertanda seru rame itu dari berasal dari atasan? Alhamdulillah, aku selalu punya atasan yang santun-santun dan gak pernah bersikap 'biadab' seperti itu menzalimiku.

Mereka selalu menyuruh dengan sopan, apalagi orang luar: "Could you please..." atau "please help me to..." dan selalu berakhir dengan: "thank you.." kadang-kadang ditambahi dengan pujian; "good job"  Dan yang penting nggak pernah ada tanda seru menyertainya. 

Nah, siapa yang tega nolak perintah seperti itu? hebat

Tapi aku pernah punya atasan orang Indonesia yang kasar dan barbar naudzubillah.. *dugaan sementara, dia selalu bolos ke kantin saat pelajaran budi pekerti* Ngomong aja kasar apalagi pas ngasih perintah: " ini kau kerjakan dulu, Dewi! Ini lebih urgent, tau nggak kau!

Dan taukah Teman apa yang terjadi? Dia nggak bertahan lama karena nggak ada seorangpun yang menyukainya di kantor. Tak seorangpun senang dipanggil "kau" meski dia seorang pesuruh sekalipun. Apalagi kalau "kau" itu berdampingan dengan 3 tanda seru (!)

Yang sopan dong, kalo mau nyuruh orang. Manusia senang dihargai, bukan?

Nah, gimana pengalaman teman tentang tanda baca dan tanda rasa? Ada yang seru untuk dibagi? 

74 komentar:

  1. he..he..kalau aku yg banyak itu titik2, artinya apa Fat...?
    ya.., tanda baca semaksimal mungkin kuusahakan ngikut kaidah aja deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga suka pake banyak titik-titik.. Artinya mungkin ngomongnya lagi lembut-lembut, asoy-asoy gitu kali ya, Mbak.. hahaha.. *ngasal*

      Hapus
  2. saya paling sebel kalo ada pembeli online yg sms ke saya mau tanya2 soal dagangan, pakai tanda tanya/seru berombongan seperti itu. Siapa dia, kenal juga ngga. Kesannya nyuruh2 ... kadang saya jawab seperlunya aja. Males deh ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Teh.. Aku juga males ngelayanin yang kayak gitu..

      Hapus
  3. Pernah mbak. . .
    ada tmn aku yg bbm gini "emang knapa??!!!" lha kan aku jadi esmosi @.@, lha wong aku cuma nanya "motornya skarang 2?" daaan, aku jawab dengan membabi buta, ahahahahaha, setelahnya aku kasih privat khusus cara bertanya dan menjawab yang baik dan benar :p and than sekarang ? Alhmdllh dia sudah mengerti dan ga pernah menggunakan tanda-tanda yang tak diperlukan untuk mengindari amukan wanita macam aku ini :D ihihihi.

    kadang mreka bgtu krna mreka ga paham juga sih ya ? mungkin dulu waktu ada jam pelajaran bahasa indonesia lebih milih kabur k kantin *meybeh*. uups :p ehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti dia temennya mantan atasanku yang bringasan ituh.. Pasti ke kantinnya juga bareng... Yakin deh!

      Hapus
  4. haduh mbak patma, saya nggak paham arti kata berombongan?

    artinya apa itu mbak, apa sama artinya dengan beruntun gitu mbak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya gitu deh..

      Emang Boll orang mana sih? Kalo 'rombongan' tau nggak?

      Hapus
  5. Saya paling sering bikin titik banyak....
    Tapi tanda tanya banyak juga sering.
    Tanda seru banyak?
    Pernah enggak ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau titik banyak saya juga sering, Pak... Tuh, kann...
      :)

      Hapus
  6. Maaf saya gak pernah mengalami kejadian seperti Kau !!! # hi hi hi praktekin memberi tanda pentung :)

    Selama ini saya mengabaikan tentang tanda baca Kak, kecuali dalam sebuah postingan, selebihnya saya anggap biasa, dan kebanyakan diakhir tulisan saya beri tanda titik yang banyak, contohya "maafkan daku Kak....." :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aduh, sempat terpukul hatiku membaca barisan kalimat pertama. Kok Sofyan Belah Tengah itu jadi beringas begini ngomongnya? Biasanya kan Sofyan selalu sophan sopian...

      Untunglah kalimat terakhir mengobati luka hatiku.. :)

      Hapus
  7. Betul juga ya, Mbak Dewi. Lebih satu tanda baca saja sudah bisa memberikan makna yang berbeda, kecuali si pembaca nda paham dengan tanda baca. Hehehe...

    BalasHapus
  8. wah kalo di medan "kau: ini udah termasuk sopan lho mbak... :)

    tp memang sangat penting bicara santun dengan orang lain, saya rasa bos mbak itu orang medan pake kau2 segala kalo ngomong.. hhhhh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udah kebiasaan mungkin nggak kasar juga kali ya, Mas? Plus tergantung nada bicaranya juga, contohnya tetanggaku yang orang medan kalo ngomong gini: "apalah kau ini, dek. Gitu aja kau tak bisa.." Nadanya biasa aja, ya nggak nyakitin lah :)

      Tapi bagi yang nggak biasa dipanggil 'kau' (apalagi oleh orang yang nggak begitu kenal) rasanya gimanaaaaaa..gitu! Tambah lagi kalau 'kau' nya itu pake bonus tanda seru 3 biji (email atau sms). Alamaaakkk... Kepala keluar asap, deh..!

      Enggak, dia keturunan cina yang besar di Jkt :)

      Hapus
  9. orang jaman sekarag suka ngasalmakai tanda bacanya, perlu ngulang sekolah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari sekolah yang nggak ada kantinnya Rian, biar pas pelajaran bahasa do'i nggak kabur ke kantin.. :P

      Hapus
  10. kalau saya memang masih menghindari komunikasi hal yang penting dengan tulisan via email. kalau mau sekalian formal sehingga pengunaan tanda bacanya lebih benar. sehingga resiko untuk asalah tafsirpun bisa dihindari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu lebih baik kali ya...

      Tapi kalo dalam pertemanan, kita nggak bisa formal-formal an. Mau nggak mau lewat sms, chatting or email :)

      Hapus
  11. jadi inget aku suka tanpa sadar nambahin tiga titik di belakang
    refleks jadi susah sembuhnya bu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau 3 titik nggak masalah sih.. Aku juga suka pakai, nak :D

      Orang yang ngasih 3 titik dibelakang kalimatnya memberi gambaran dalam benakku bahwa orang itu sedang bicara dengan kita dalam intonasi rendah atau lembut dan sopan.. (menurut aku lho ya..)

      Hapus
    2. hadeuh jadi tersandung...
      eh, emang aku sopan..?
      heheh fitnah...

      yang jadi masalah kalo nemu komen yang pake capcay
      titiknya sering kebawa
      kacaw...

      Hapus
  12. kalau saya lebih sering menyesuaikan dengan situasi kondisi yang ada, ada yang tidak suka tanda baca yang banyak...tapi ada juga yang tidak mengerti kalau tidak pakai tanda baca :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanda baca emang penting ya, Pak. Karena mereka ibarat rambu-rambu. Tapi kalo kebanyakan ya, mengganggu juga sih..
      Sewajarnya kali ya, Pak? :)

      Hapus
  13. setelah saya menulis blog, pelan-pelan saya berusaha belajar menulis dan berbahasa Indonesia agar lebih baik. :)

    ternyata banyak aturan yang belum saya mengerti :)

    BalasHapus
  14. Selama ini saya nulis yang penting bisa memeberikan pemeahaman pada pembaca aja...

    Nice nih..infonya bermanfaat banget..belajar menulis, belajar berbahasa indonesia dan belajar membaca nih jadinya

    BalasHapus
  15. Lupa-lupa ingat kak Wi apakah ada yang pernah menuliskan sms atau apalah seperti itu, yang mengunakan tanda baca berrombongan.

    Saya jadi kurang yakin dan ragu-ragu apakah saya juga pernah bikin tanda baca yang berrombongan gitu ngak ya.

    Tapi untuk yang Kau...setuju kak Wi, bagi yang udah biasa mungkin baik2 aja tapi bagi yang ngak biasa kok rasanya kasar banget ya. Suamiku aja suka aku tegur kalau kedengeran ngomong sama temennya mengunakan bahasa Kau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung kebiasaan ya, Mul.. Dulu Pak Budi akunting sering bercanda pake 'kau-kau' gitu.. "ah, kau ini wi..." aku nggak apa-apa kalo kayak gitu, Mul. Senang aja karena udah akrab.

      Tapi coba dia ngomong gini: "Dewi, buka email kau!"
      Aku tabok memang...hihihi...

      Hapus
  16. setuju mbak dewi,,,,saya juga punya temen yag peunya kebiasaan menyertkan anda seru,,,kadang males juga ladeninnya,,hehe,,,apalagi kalau kita gak tahu pasti dikiranya marah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aku sebel kalo di sms-in pake banyak tanda seru gitu sama ponakan. Ponakanku kebiasaan. Kalo dikasih tau paling dia balas: " iya deh, nte!! Besok gak lagi!!!"
      Tuh, sama aja kan?

      Hapus
  17. Kalau di Palembang, kata-kata 'kau' sering menghambur, bahkan untuk bahasa sehari2 yang masih masuk dalam tarap sopan.

    Kalau tanda seru aku juga jarang pake, sedangkan smiley lumayan sering :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di daerah Kepri juga gitu, Mbak.. Manggilnya 'ngkau' bukan 'kau' Dan intonasi pengucapannya juga biasa aja, contoh:
      "Nak kemana ngkau minggu besok?" atau:
      "Eh, lebaran ni ngkau tak kerumah aku? Kenape? Mak ngkau sakit ye?"

      Kayak gitu deh... Enak juga denger nya. Tergantung intonasi dan aplikasinya juga kali ya, Mbak.. :D

      Bandingkan dgn ini:
      "Eh, buka pintu rumah kau! Aku nak masuk!"
      Nah, itu pasti orang mau nagih hutang..hihi..

      Hapus
  18. Psst, aku komen sambil malu-malu....

    Kayaknya aku pernah deh bikin tanda baca rombongan giut. Tapi ndak bermaksud kasar kok, cuma meyakinkan aja :oops:
    Baiklah, mulai saat ini akan kukurangi tanda tanyanya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. *mlototin yang malu-malu* :D

      Tanda tanya nggak begitu 'nyelekit' kayaknya Mbak. Kalo tanda seru bikin spaning naik tuh...hihi..

      Hapus
  19. dalam tulisan blog dan komentarnya kadang kita boros dalam penggunaan tanda baca ya. heheheh. thanks buat koreksinya

    BalasHapus
  20. Emang bahasa tulisan itu bisa banyak penafsiran.. dan konon kabarnya *ngarang* bisa tau karakter orang yang nulis hanya dengan melihat tulisannya yang begini..., BEGINI!!!, Begini!, begini??!! ataupun b3G1nIy..! :P

    peace mba dewi :p dan konon kabarnya *kembali ngarang*, yang nulisnya suka pake emoticon orangnya cute :p :D :)) *narsis detected*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahah... berarti aku termasuk kategori cute kali ya, Kang *maksa* :D

      Hapus
  21. Benar sekali, seharusnya kita memperhatikan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang dipergunakan untuk menulis. Saya juga masih belajar dalam hal ini mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Pak. Saya juga masih belajar..... :)

      Hapus
  22. Sering saya dapatkan tanda baca seperti yg terbahas dalam deskripsi blog mbak, umum nya dari kawan2 saya. Namun slama ini ndak terpikir klo itu sebanar nya ndak layak kita trima...
    So...dengan membaca postingan dari mbak ini, ya mulai sekarang saya uda bisa tegas ni akan hal2 yg kek gt. Oya mbak menarik tu postingan nya. Coba dikirim ke redaksi Serambi news yang di Aceh, siapa tau ntar dimuat lho mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. oya? Ntar saya coba liat-liat Serambi News deh...

      Makasih ya, Mas..

      Hapus
  23. Kl tanda ??? banyak sy masih biasa aja mbak.. Tp kl tanda ! itu yg suka bikin sy mikir dulu.. dikasih tand ! 1 aja sy suka mikir, yg nulis ini lagi marah aau apa? Apalagi kl tanda serunya banyak.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, pasti kita mikirnya kayak gitu. Seolah-olah kita diperintah oleh orang yang sedang marah ya? :D

      Hapus
  24. tanda baca memang bisa menyebabkan salah tafsir. Kalau aku sering dapat tanda titik dua kurung tutup ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya seneng kalo terima tanda titik dua kurung tutup, orangnya pasti ramah dan senang senyum.. :)

      Hapus
  25. Dewi...!!! Apa kabar...??? Lama gak ke sini...!!! Jadi gak enak hati...!!!

    Doh, itu tanda seru sama tanda tanya berjamaah banget yak? *siap-siap didamprat sama Dewi dan didelete dari blogroll* :D

    Etapi, kalimat di atas bukan kalimat perintah..
    *membela diri, semoga dimaklumi* ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo Uda..!! Kabar Baik!! Kenapa lama nggak kesini Uda??? Kemana aja emangnya!!! hahahahaha........

      Rame banget ya, Da.. Kayak jamaah shalat idul fitri..hihi..
      Nggak bakal lah aku damprat Uda apalagi dihapus dari blogroll, wong Uda kan orang penting dalam kehidupan blog aku :D

      Dimaklum sekali kok, Uda.. :D

      Hapus
  26. Wah..ternyata tanda baca menarik juga untuk di kupas ya..nice post

    BalasHapus
  27. Wah gawat!!!
    Aku termasuk oknum yang suka boros tanda baca iniiiiih...
    Niatnya sih biar lebih ekspresip ajah...dan emang udah karakter lebay yang mendarah daging sih...hihihi...

    Aduh, gimana dong, takut gak ditemenin Dewi lagih...hiks...
    gimana dooong...gimanaaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo tanda bacanya borongan pas nulis di blog sendiri dan nggak bernada perintah nggak papa tuh, Bi...

      Tapi kalau nulis sms begini: "aku kirim email ke inbox kau!!! Balas ya!!"
      nahhh.. pasti yang baca sms langsung berkunang-kunang... :D

      Hapus
  28. Memang sulit untuk urusan yang satu ini ...
    Apalagi ... kita berurusan dengan media tulisan ...
    agak susah mengitrepretasikan secara benar ... kandungan emosi yang ada dalam tanda baca dan karakter yang sudah ditulis oleh pihak lain ...

    Salam saya Dewi ...
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, Om..

      Saya pribadi makanya berusaha hati-hati agar nggak menyinggung perasaan orang lewat tulisan :)

      Salam hangat dari Bintan yang bergerimis, Om.. :)

      Hapus
  29. kalau aku type malas pakaitanda baca mungkin ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang datar-datar aja ya, Jeng... Biar aman.. :)

      Hapus
  30. ahh..itu udh ciri khas eykeh. so gue musti salto sambil bilang Woow eaaaa ?????????????

    #dan selanjutnya kabur bari nyopet sendal

    BalasHapus
    Balasan
    1. oooiii... itu kan sendalkuuuuhhh....!!!

      *ngejar Mimi sambil ngelempar bakiak*

      Hapus
  31. tanda baca emang ngaruh banget ya mba. saya juga suka kurang nyaman kalo baca tulisan yang tanda tanya sama tanda serunya lebih dari 1. seperti marah2 soalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaan, Jeng... Orang kok suka boros tanda seru ya, padahal kan hemat pangkal kaya... *loss focus again*

      Hapus
  32. hehehe
    tanda baca ternyata mewakili ekspresi

    salam silaturahim

    BalasHapus
  33. iya...aku juga sering dapat sms dari pelanggan dgn tanda seru yg banyak....kalo hati lagi seneng...suka aku balas...tp kalo hati lg kesel aku diemin aja smsnya hihihi..

    BalasHapus
  34. iya, bener.
    yang paling bikin kuping panas tuh dapet sms dengan tanda baca !!!!! sampe 5 kali.

    BalasHapus
  35. memang anak anak jaman sekarang sms ajah bahasanya aneh aneg
    huruf a jadi angka 4

    pusingg
    hehehe
    artikelnya bagus

    BalasHapus
  36. paling males nerima sms yah pake bahasanya iya jadi ea
    pokonya gitulah

    hhahaha

    nice post

    updet terus yah

    BalasHapus
  37. saya juga sering mangkel kalau tanda bacanya kebangetan.

    BalasHapus
  38. Pengalaman ku begini mbak, saya kan udah sering chat sama orng luar tapi ada 1 orang yg selalu menggunakan tanda seru meskipun kalimatnya memuji.. aq jd binggung
    Seperti yg anda bilang biasany orang luar kn jarang menggunakan tanda seru, maksudnya apa ya mbak.. hmm

    BalasHapus
  39. Pengalaman ku begini mbak, saya kan udah sering chat sama orng luar tapi ada 1 orang yg selalu menggunakan tanda seru meskipun kalimatnya memuji.. aq jd binggung
    Seperti yg anda bilang biasany orang luar kn jarang menggunakan tanda seru, maksudnya apa ya mbak.. hmm

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...