Senin, 21 Maret 2016

Susungguhnya Aku Tak Cukup Kuat



Bersabarlah... Allah mencintai orang-orang yang sabar dalam ujiannya. Kuatlah, karena ujian bertujuan untuk menguatkan..

Aku keluar dari ruang operasi dan memakai pakaianku yang tadi. Kakiku lemas, ingin tidur sejenak. Tidur yang lelap seperti bayi.. Aku merindukan papa dan mamaku. Andai mereka ada di sini...

Aku sampai di luar, menghirup udara yang (waktu itu) diselimuti asap. Aku ingin sekali tidak berada di sini. Tapi.. di sinilah aku kini. Berusaha menghadapi takdirku dengan tabah. Aku percaya Tuhan akan memberikan sesuatu untukku kelak, jika aku berhasil melewati ujian ini.

Jam 3 sore, lagi-lagi dokter memanggilku. Kali ini dokter anestesi. Aku dibawa ke ruangan lain. Katanya itu ruang observasi. Di sana papa vales sedang terbaring nyaris telanjang dengan aneka selang di tubuhnya. Secarik kain menutupi bagian vital tubuhnya. Tubuh yang dari kepala sampai kaki pucat pasi tak berdarah. Dokter menjelaskan bahwa dia kehilangan banyak darah. Satu dari 4 kantong darah yang disipkan ditolak oleh tubuhnya. Jadi harus dibuang. Dokter menjelaskan jiakalau nanti muncul bintik-bintik di tangan papa vales, maka aku harus segera berteriak memanggil perawat.

Pukul 4.30 sore, papa vales didorong keluar dan diantar ke kamar rawat inap. Dia mengigau dan nampak sangat kesakitan.

Aku berdiri di sisi tempat tidurnya hampir sepanjang malam. Memandang dia yang tidur dengan gelisah. Sungguh tak pernah kusangka dia akan mengalami ini semua. Dia yang rajin olah raga, tidak merokok, tidak minum alkohol, makan teratur, BAB teratur. Kenapa harus kena tumor usus? Kenapa? Dia yang selama ini sehat dan tak pernah mengeluh sakit, kenapa sekarang tebaring tak berdaya dengan aneka selang ini...? Ini seperti bukan dia.

Dia yang sanggup menggendongku yang tengah hamil besar dan pingsan  seorang diri, dia yang sanggup mengangkat anak umur 3 tahun sebelah tangan, turun-naik seperti mengangkat barbell...kenapa dia sekarang terkapar lemah begini. Bahkan untuk mengangkat tangannya sendiripun dia tak bisa. Ini sungguh bukan dia......... 

Tapi, bagaimanapun aku menyangkal, inilah takdirku, ini takdirnya. Meski tak mudah, aku harus belajar menerima. Harus tabah dan tawakal. Meski sesekali, aku butuh menangis. Menangis melihatnya kesakitan, tapi aku tak bisa melakukan apapun untuk menolongnya. Menangis melihat Valeska yang kadang terabaikan, menangis karena tubuhku sendiripun sering kuabaikan. Menangis karena merasa sendirian. Menangis karena merasa aku jauh dari kuat  untuk menjalani ini semua...

Ya, Allah.. ampuni aku.. kuatkan aku... maafkan karena aku sering menangis seolah tak percaya padaMu...

...bersambung...


20 komentar:

  1. Kamu kuat kok, aku yakin itu. Tetap bersabar dan yakin ya..

    BalasHapus
  2. *peluk* insya allah, Allah akan menggantikan hujan dengan pelangi..

    BalasHapus
  3. Sekarang bagaimana kondisi Papa Valez ?
    Tidak sakit lagi kan ?
    Semoga baik-baik saja yaaa ...
    Sehat seperti sedia kala ...

    Salam saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih rawat jalan, Om.. Masih belum sembuh benar.
      Amiiinnn ya rabbal alamiin....


      Hapus
  4. semoga segera sembuh ya mbak...
    semoga papa vales yang biasanya kuat, kali ini bisa menang berjuang melawan tumornya

    semoga Vales juga kuat. aaamiiiiin

    BalasHapus
  5. mendoakan dari jauh semoga semua tindakan pengobatannya lancar ya
    salam buat Vales dan papanya

    BalasHapus
  6. Semoga suaminya mba diberikan kesembuhan dan kekuatan untuk menghadapi rasa sakitnya, aamiin..

    BalasHapus
  7. Mampir yuk ke Social Bookmark Dofollow Indonesia Tanpa Daftar :)

    BalasHapus
  8. Doa-doa selalu bertabur untukmu, Mbak ... :(

    BalasHapus
  9. Mbak dewi apa kabar? maaf sdh lama ngga berkunjung kesini...mudah2an papa vales cpt sembuh yachh...sehat seperti dulu lagi....yang sabar yach....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabar kurang baik, Say..
      Amiinn.. mudah-mudahan..

      Hapus
  10. Semoga ALLAH memudahkan setiap urusan yang saat ini sedang dilalui

    BalasHapus
  11. Semoga cepat sembuh ya.
    Sakit adalah saatnya mengistirahatkan tubuh. Terima dengan ikhlas dan jalani dengan enjoy, apapun kondisinya.

    BalasHapus
  12. Mbak dewi baru baca 3 postingan terakhir ini, sedih baca nya, semoga allah memberi ketabahan dan kesembuhan buat papa vales, buat mbak sama vales semoga sehat biar bisa jaga papa vales :D

    BalasHapus

Yang cakep pasti komen, yang komen pasti cakep..

Tapi maaf ya, komentar nggak nyambung akan dihapus :)
Terima kasih...