Bersabarlah... Allah mencintai orang-orang yang sabar dalam ujiannya. Kuatlah, karena ujian bertujuan untuk menguatkan..
Aku keluar dari ruang operasi dan memakai pakaianku yang tadi. Kakiku lemas, ingin tidur sejenak. Tidur yang lelap seperti bayi.. Aku merindukan papa dan mamaku. Andai mereka ada di sini...
Aku sampai di luar, menghirup udara yang (waktu itu) diselimuti asap. Aku ingin sekali tidak berada di sini. Tapi.. di sinilah aku kini. Berusaha menghadapi takdirku dengan tabah. Aku percaya Tuhan akan memberikan sesuatu untukku kelak, jika aku berhasil melewati ujian ini.
Jam 3 sore, lagi-lagi dokter memanggilku. Kali ini dokter anestesi. Aku dibawa ke ruangan lain. Katanya itu ruang observasi. Di sana papa vales sedang terbaring nyaris telanjang dengan aneka selang di tubuhnya. Secarik kain menutupi bagian vital tubuhnya. Tubuh yang dari kepala sampai kaki pucat pasi tak berdarah. Dokter menjelaskan bahwa dia kehilangan banyak darah. Satu dari 4 kantong darah yang disipkan ditolak oleh tubuhnya. Jadi harus dibuang. Dokter menjelaskan jiakalau nanti muncul bintik-bintik di tangan papa vales, maka aku harus segera berteriak memanggil perawat.
Pukul 4.30 sore, papa vales didorong keluar dan diantar ke kamar rawat inap. Dia mengigau dan nampak sangat kesakitan.
Aku berdiri di sisi tempat tidurnya hampir sepanjang malam. Memandang dia yang tidur dengan gelisah. Sungguh tak pernah kusangka dia akan mengalami ini semua. Dia yang rajin olah raga, tidak merokok, tidak minum alkohol, makan teratur, BAB teratur. Kenapa harus kena tumor usus? Kenapa? Dia yang selama ini sehat dan tak pernah mengeluh sakit, kenapa sekarang tebaring tak berdaya dengan aneka selang ini...? Ini seperti bukan dia.
Dia yang sanggup menggendongku yang tengah hamil besar dan pingsan seorang diri, dia yang sanggup mengangkat anak umur 3 tahun sebelah tangan, turun-naik seperti mengangkat barbell...kenapa dia sekarang terkapar lemah begini. Bahkan untuk mengangkat tangannya sendiripun dia tak bisa. Ini sungguh bukan dia.........
Tapi, bagaimanapun aku menyangkal, inilah takdirku, ini takdirnya. Meski tak mudah, aku harus belajar menerima. Harus tabah dan tawakal. Meski sesekali, aku butuh menangis. Menangis melihatnya kesakitan, tapi aku tak bisa melakukan apapun untuk menolongnya. Menangis melihat Valeska yang kadang terabaikan, menangis karena tubuhku sendiripun sering kuabaikan. Menangis karena merasa sendirian. Menangis karena merasa aku jauh dari kuat untuk menjalani ini semua...
Ya, Allah.. ampuni aku.. kuatkan aku... maafkan karena aku sering menangis seolah tak percaya padaMu...
...bersambung...
Kamu kuat kok, aku yakin itu. Tetap bersabar dan yakin ya..
BalasHapusInsya Allah.. :)
Hapus*peluk* insya allah, Allah akan menggantikan hujan dengan pelangi..
BalasHapusAmiiinn...
HapusInsya Allah...
Sekarang bagaimana kondisi Papa Valez ?
BalasHapusTidak sakit lagi kan ?
Semoga baik-baik saja yaaa ...
Sehat seperti sedia kala ...
Salam saya
Masih rawat jalan, Om.. Masih belum sembuh benar.
HapusAmiiinnn ya rabbal alamiin....
semoga segera sembuh ya mbak...
BalasHapussemoga papa vales yang biasanya kuat, kali ini bisa menang berjuang melawan tumornya
semoga Vales juga kuat. aaamiiiiin
Amiiinnn....
Hapusmendoakan dari jauh semoga semua tindakan pengobatannya lancar ya
BalasHapussalam buat Vales dan papanya
Amiin..
HapusMakasih Mbak Monda..
Semoga suaminya mba diberikan kesembuhan dan kekuatan untuk menghadapi rasa sakitnya, aamiin..
BalasHapusAmiiinnn....
HapusMampir yuk ke Social Bookmark Dofollow Indonesia Tanpa Daftar :)
BalasHapusDoa-doa selalu bertabur untukmu, Mbak ... :(
BalasHapus:)
Hapusthank you, Andi...
Mbak dewi apa kabar? maaf sdh lama ngga berkunjung kesini...mudah2an papa vales cpt sembuh yachh...sehat seperti dulu lagi....yang sabar yach....
BalasHapusKabar kurang baik, Say..
HapusAmiinn.. mudah-mudahan..
Semoga ALLAH memudahkan setiap urusan yang saat ini sedang dilalui
BalasHapusSemoga cepat sembuh ya.
BalasHapusSakit adalah saatnya mengistirahatkan tubuh. Terima dengan ikhlas dan jalani dengan enjoy, apapun kondisinya.
Mbak dewi baru baca 3 postingan terakhir ini, sedih baca nya, semoga allah memberi ketabahan dan kesembuhan buat papa vales, buat mbak sama vales semoga sehat biar bisa jaga papa vales :D
BalasHapus